Pembangunan infrastruktur tidak hanya fisik tetapi memerlukan pendekatan yang lebih holistik serta kolaborasi lintas sektor.
Ekraf Tech Summit 2025 yang berlangsung pada 16-17 Desember 2025 di Hotel Pullman, Jakarta ini menampilkan kolaborasi lintas pemangku kepentingan melalui kerangka hexahelix.
Pemerintah berperan sebagai orkestrator dan katalis, didukung mitra internasional dan mitra nasional, regulator dan sektor keuangan termasuk OJK, kementerian dan lembaga untuk sinkronisasi kebijakan dari hulu ke hilir, kreator sebagai sumber ide, serta investor yang mendorong komersialisasi dan keberlanjutan inovasi.
Pada pembukaan acara, pertunjukan tari tradisional dari Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara ditampilkan sebagai simbol solidaritas serta penghormatan terhadap masyarakat di wilayah terdampak bencana.
“Hari ini kita menyatukan energi untuk tidak hanya membayangkan masa depan, tetapi juga menilai tantangan sekaligus peluang yang ada. Pendekatan strategis, integrasi kebijakan, dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci untuk menghadirkan sistem transportasi yang lebih efisien, inklusif, dan berkelanjutan bagi masyarakat. Tentunya, dalam mewujudkan hal ini, peran berbagai pihak, termasuk ekonomi kreatif, sangat diperlukan untuk mendukung inovasi dan solusi nyata,” ujar Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Selasa, 16 Desember 2025.
| Baca juga: IDE.IND Fesyen 2025 Dorong Jenama Fesyen Lokal Siap Bersaing |
Menko AHY juga menyoroti tantangan besar Indonesia dalam menghadapi urbanisasi, tingginya biaya logistik, keselamatan transportasi, serta dampak lingkungan, sehingga diperlukan pendekatan mobility beyond infrastructure yang mengintegrasikan kebijakan, teknologi, dan pengalaman pengguna.
Untuk itu Ekraf Tech Summit yang mengusung tema Creative Technology for Smarter Mobility juga berkolaborasi dengan Intelligent Transport System (ITS) Indonesia dengan tujuan memperkuat integrasi teknologi, desain, data, dan kreativitas manusia dalam pembangunan sistem mobilitas yang inklusif dan adaptif.
"Ini adalah terobosan yang sangat baik dan menjadi awal untuk menghadirkan ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Infrastruktur merupakan tulang punggung mobilitas, namun juga membutuhkan pemikiran kreatif dan inovasi teknologi agar sistem transportasi semakin aman, efisien, dan berpusat pada manusia," kata Menko AHY.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, Kementerian Ekraf menyelenggarakan Ekraf Tech Innovation Challenge 2025 yang berfokus pada pengembangan solusi inovatif di sektor transportasi dan mobilitas cerdas.
Dari lebih dari 130 inovasi yang masuk, terpilih 10 kandidat terbaik yang menghadirkan solusi berbasis AI, IoT, dan teknologi digital lainnya, yakni HIBER TECH, PT Hakaaaston, TransTrack, Solusi247, niriksagara.id, CargoLens, Cargovision, Mimo Mobility & Hoomi Social, PT Netkrom Solusindo, serta NextCargos, untuk kemudian diseleksi menjadi 3 inovasi unggulan yang akan mengikuti program akselerasi dan pilot project pada 2026.
“Tantangan pembangunan tidak dapat dijawab dengan pendekatan konvensional semata. Infrastruktur dan mobilitas tidak cukup hanya bertumpu pada beton dan baja, tetapi juga memerlukan data, desain, dan teknologi yang berpusat pada kreativitas manusia,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky
Sebagai penguatan kolaborasi lintas sektor, dalam rangkaian Ekraf Tech Summit 2025 juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kementerian Ekraf dengan Global Green Growth Institute (GGGI) terkait kolaborasi riset dan pengembangan bisnis (R&DB) untuk mendorong inovasi climate technopreneurship, serta dengan Perkumpulan Sistem Transportasi Cerdas Indonesia (ITS Indonesia) mengenai pengembangan ekosistem mobilitas cerdas. Pada kesempatan yang sama, Menteri Ekraf Teuku Riefky meninjau pameran inovasi dan booth para kandidat terpilih.
Deputi Bidang Digital dan Teknologi Kementerian Ekraf Neil El Himam menjelaskan bahwa Ekraf Tech Summit 2025 dirancang sebagai ruang interaksi strategis bagi berbagai pemangku kepentingan.
“Ekraf Tech Summit 2025 menjadi platform untuk mengenali tantangan mobilitas cerdas di Indonesia, menampilkan inovasi teknologi kreatif, serta memperkuat konektivitas antara startup, investor, dan pemangku kepentingan lain. Melalui acara ini, para inovator dapat memperluas akses pasar, menarik investasi, dan menguji ide-ide mereka dalam skala nyata,” ujar Neil.
Ekraf Tech Summit 2025 menghadirkan tiga diskusi panel tematik yang membahas inovasi smart mobility dan smart city, penguatan ekosistem startup dari sisi regulasi dan pendanaan, serta strategi kolaborasi industri, investor, dan pemerintah dalam mendorong inovasi digital nasional.
Penyelenggaraan Ekraf Tech Summit 2025 merupakan wujud kolaborasi berdampak sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto dengan menempatkan ekonomi kreatif dan teknologi sebagai the new engine of growth menuju pembangunan Indonesia yang berdaya saing, inklusif, dan berkelanjutan.
Turut mendampingi Menteri Ekraf Teuku Riefky adalah Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama Dessy Ruhati, Deputi Bidang Kreativitas Media Agustini Rahayu, Staf Ahli Bidang Pendanaan dan Pembiayaan Restog Krisna Kusuma, Staf Khusus Menteri Ekonomi Kreatif Bidang Isu Strategis dan Antar Lembaga Rian Firmansyah, serta Direktur Teknologi Digital Baru Dandy Yudha Feryawan.
Turut hadir dari berbagai kementerian dan lembaga antara lain Deputi Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian Murtopo Simbolon, Deputi Bidang Koordinasi Konektivitas di Kementerian Koordinator Pembangunan Kewilayahan Odo Manuhutu, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi, Direktur Jenderal (Dirjen) Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika Edwin Hidayat Abdullah, Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan Masyita Crystallin, Direktur Eksekutif Bidang Sinkronisasi Kebijakan Program Prioritas Ekonomi, Dewan Ekonomi Nasional Tubagus Nugraha, Staf Kepresidenan bidang UMKM dan Teknologi Digital Tiar Nabilla Karbala, serta GGGI Indonesia Country Representative Rowan Fraser.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News