"Pemerintah masih memiliki ruang cukup besar untuk melakukan shock absorber, pemerintah menganggarkan perlinsos tahun ini sebesar Rp496 triliun," kata Rully dikutip dari Antara, Kamis, 29 Februari 2024.
baca juga: Kebijakan Jokowi Dinilai Picu Melambungnya Harga Beras |
Anggaran perlindungan sosial (perlinsos) 2024 itu lebih tinggi dibandingkan realisasi 2023 yang sebesar Rp443,4 triliun.
Menurut Rully, anggaran perlinsos tersebut bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan bantuan pangan kepada masyarakat terutama ketika menghadapi kenaikan harga beras yang masih terjadi saat ini.
"Bantuan pangan akan sangat membantu daya beli masyarakat," ujar dia.
Harga beras premium di sejumlah wilayah di Indonesia mencapai Rp15 ribu sampai dengan Rp16 ribu per kilogram (Kg). Namun, pemerintah tidak akan melakukan penyesuaian harga eceran tertinggi (HET) komoditas pokok tersebut.
Ia menuturkan kenaikan harga beras mengganggu daya beli masyarakat. Kemungkinan inflasi komponen harga bergejolak Februari 2024 masih di kisaran tujuh persen secara year on year (yoy), tapi inflasi secara keseluruhan akan berada pada 2,6 persen (yoy).
Kenaikan harga kemungkinan akan dialami oleh bahan pangan termasuk beras, bawang putih, bawang merah, dan gula.
Anggaran perlindungan APBN 2024
Sebelumnya, pemerintah menambah anggaran perlindungan sosial (perlinsos) pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 sebesar 12,4 persen dari outlook APBN 2023 demi menurunkan tingkat kemiskinan.Selain itu, peningkatan anggaran perlinsos juga ditujukan untuk perbaikan berbagai bidang yang diharapkan dapat mendukung masyarakat yang masuk dalam kelompok berpendapatan 40 persen terbawah.
Peningkatan anggaran perlinsos antara lain mencakup Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Sembako yang naik sebesar Rp7,4 triliun menjadi Rp81,2 triliun.
Kemudian, anggaran untuk Program Indonesia Pintar (PIP), KIP Kuliah, Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN), bantuan iuran pekerja bukan penerima upah dan bukan pekerja (PBPU BP) kelas III, serta bansos lainnya ditingkatkan sebesar Rp10,3 triliun. Dengan demikian, anggaran untuk program-program tersebut menjadi Rp82,3 triliun.
Selain untuk program bansos, anggaran perlinsos juga disalurkan untuk subsidi energi dan nonenergi. Anggaran subsidi energi menyasar subsidi listrik, bahan bakar minyak (BBM), dan LPG 3 kilogram dengan nilai Rp185,9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News