Acara 'The 2nd GCG International Conference on ESG'. Foto: Istimewa.
Acara 'The 2nd GCG International Conference on ESG'. Foto: Istimewa.

Begini Cara Perusahaan Ciptakan Ekosistem Bisnis Berkelanjutan

Husen Miftahudin • 21 Februari 2024 10:53
Jakarta: Indonesia Corporate Secretary Association (ICSA) berkolaborasi dengan Olahkarsa menggelar 'The 2nd Good Corporate Governance (GCG) International Conference on ESG'. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa-Rabu (20-21 Februari 2024), di Hotel Mandarin Oriental Jakarta dan Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).
 
Mengusung tema 'ESG in Corporate Governance for Corporate Sustainable Growth', ICSA bersama Olahkarsa berupaya mendorong peran Sekretaris Perusahaan untuk menciptakan ekosistem bisnis berkelanjutan melalui penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG).
 
ICSA dan Olahkarsa berkolaborasi menghadirkan forum ini untuk mengembangkan pendekatan strategis terhadap tata kelola bisnis yang selaras dengan visi pembangunan berkelanjutan.
 
Co-Founder & CEO Olahkarsa Unggul Ananta menjelaskan, ESG saat ini telah menjadi fokus bagi dunia bisnis dari berbagai sektor. Banyak perusahaan di seluruh dunia telah mengakui ESG bisa menjadi long term value creation bagi bisnis. Internalisasi ESG dalam tata kelola bisnis dapat memengaruhi posisi dan kinerja bisnis dalam jangka panjang.
 
"Sejalan dengan hal tersebut, kami memandang konsep ESG perlu terus digalakkan, dipahami, dan diimplementasikan dalam tata kelola bisnis di berbagai sektor, sebagai langkah mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan," ujar Unggul dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 21 Februari 2024.
 
Sementara, Ketua Umum ICSA Katharine Grace menuturkan, dalam upaya mendorong adopsi ESG dalam tata kelola bisnis, pihaknya melihat peran strategis yang dimiliki oleh profesi Sekretaris Perusahaan.
 
Ia pun mengharapkan forum ini dapat menjadi platform dan media dialog untuk mendorong konsensus tentang peran sekretaris perusahaan dalam mempromosikan keselarasan bisnis dan pembangunan berkelanjutan melalui ESG.
 
"Sehingga sekretaris perusahaan, sebagai fungsi yang menjembatani antara perusahaan dengan pemangku kepentingan, memiliki peran penting dalam mengawal dan mendorong perusahaan mengimplementasikan ESG dari segi strategi dan implementasi," ujar dia.
 
Baca juga: Era Digital, Kepuasan Pelanggan Jadi Kunci bagi Perusahaan
 

Sustainability sudah harus jadi mandatory

 
Direktur Eksekutif World Business Council For Sustainable Development (WBCSD) Asia Pacific Joe Phelan yang juga menjadi narasumber dalam forum ini menjelaskan, saat ini sustainability tidak lagi bersifat 'voluntary' namun telah menjadi 'mandatory' bagi pelaku bisnis di seluruh dunia.
 
Joe Phelan pun mengimbau kepada seluruh perusahaan di Indonesia untuk segera mengadopsi ESG dalam tata kelola perusahaan mereka.
 
Di samping itu, menurut dia, kemampuan sebuah perusahaan untuk menampilkan performa keberlanjutan perlu selaras antara top hingga ke bottom management.
 
"Untuk merealisasikan hal ini, dibutuhkan orang-orang yang memiliki hati untuk bergerak mewujudkan sustainability. Akuntabilitas ini perlu didukung oleh oleh pemerintah melalui regulasi dan juga organisasi lain seperti GRI," tegas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan