Mengacu Bloomberg pada Jumat sore, 5 Juli 2024, rupiah menguat 52,5 poin atau 0,32 persen menjadi Rp16.277,5 per USD.
Sementara itu berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah menguat 49 poin atau setara 0,3 persen menjadi Rp16.275 per USD.
Adapun pada perdagangan sebelumnya, rupiah ditutup masih di level Rp16.324 per USD.
Baca juga: Menanti Data Cadangan Devisa, Rupiah Melemah Tipis |
Faktor penguatan rupiah
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah sore ini terjadi di tengah pasar tunggu rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) versi pemerintah."Malam ini data tenaga kerja AS pada Juni versi pemerintah akan menjadi sorotan pelaku pasar keuangan global," kata Ariston dilansir Antara.
Menurut Ariston, data tersebut sangat mempengaruhi pergerakan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya dan juga instrumen keuangan lainnya.
Data yang negatif memperbesar peluang pemangkasan suku bunga acuan AS dan bisa mendorong pelemahan dolar AS lagi dan sebaliknya. Dengan data penting yang ditunggu pelaku pasar ini, penguatan rupiah mungkin terbatas.
Selain itu, data ADP Non-farm Payrolls dan data PMI sektor jasa AS yang lebih rendah dari perkiraan pasar sehingga membuka kembali peluang pemangkasan suku bunga acuan AS lebih cepat dari perkiraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News