Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengungkapkan, InFormAction merupakan wadah bagi karyawan dan keluarga besar Pupuk Kaltim untuk turut berkontribusi dalam mendukung pelestarian lingkungan, terutama program Community Forest yang digagas Pupuk Kaltim dalam mendorong dekarbonisasi guna mencapai target net zero emission pada tahun 2060 melalui Nationally Determined Contribution (NDC).
"Melalui kegiatan Investing in Farming and Forest for Climate Action (InFormAction), seluruh karyawan didorong berperan aktif dalam mendukung perluasan community forest yang digiatkan perusahaan dengan turun langsung dalam upaya pelestarian lingkungan melalui penanaman hingga kesinambungan perawatan pertumbuhan berbagai jenis bibit yang ditanam," ujar Rahmad dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 29 Desember 2022.
Dalam rangka meningkatkan komitmen untuk mendorong dekarbonisasi, Pupuk Kaltim melalui gagasan Employee Volunteering Initiation Program dengan menanam 500 bibit pohon sekaligus pembukaan kebun buah di atas lahan seluas 1,5 hektare di area BTN Pupuk Kaltim.
Community forest merupakan wujud implementasi prinsip environment, social, and governance (ESG) yang diusung Pupuk Kaltim dalam meningkatkan kinerja keberlanjutan dengan target penanaman 10 juta pohon pada 2030.
Sebanyak enam juta di antaranya fokus pada tanaman mangrove untuk merehabilitasi kawasan pesisir, serta empat juta lainnya melalui penanaman bibit pohon berbagai jenis buah-buahan.
Baca juga: Pupuk Kaltim Dorong Dekarbonisasi Lewat Community Forest |
Khusus untuk kawasan sekitar perusahaan, community forest yang diimplementasikan melalui InFormAction selama 2023, pihaknya menargetkan menanam 12 ribu pohon yang terdiri atas berbagai jenis buah-buahan hingga tanaman langka kehutanan untuk meningkatkan upaya pelestarian keanekaragaman hayati.
"Program ini menjadi salah satu komitmen Pupuk Kaltim dalam mendukung program pemerintah untuk penurunan emisi karbon dan menjaga keberlanjutan lingkungan melalui pendekatan integratif, sekaligus upaya menekan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 26 persen," kata Rahmad.
Sementara itu, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi mengapresiasi gagasan community forest sebagai perwujudan prinsip ESG yang diusung perusahaan dalam mendorong keberlanjutan. Menurutnya hal itu sejalan dengan arah pembangunan ke depan, yang ditekankan kepada green economy dengan mendorong berbagai potensi untuk perbaikan lingkungan dan penurunan emisi karbon.
"Dari program ini, potensi pertanian Indonesia juga dapat dikembangkan dengan mengoptimalkan lahan kritis maupun lahan tidur yang ada untuk kembali produktif. Hal ini mengingat pertanian merupakan salah satu sektor andalan yang harus kita tingkatkan dalam mendorong pembangunan secara berkelanjutan," ujar Budi.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News