Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto. Foto: MI/Adam Dwi.
Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto. Foto: MI/Adam Dwi.

INSA: Penyediaan Kapal Tunda dan Pandu di Pelabuhan Harus Sesuai Aturan

Husen Miftahudin • 27 Desember 2022 18:05
Jakarta: DPP Indonesian National Shipowners' Association (INSA) meminta penerapan kapal tunda dan pandu di pelabuhan harus sesuai dengan Peraturan Menteri (PM) Nomor 57 Tahun 2015 tentang Pemanduan dan Penundaan Kapal. Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto mengakui, saat ini kerap terjadi pelayanan penundaan oleh Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang tidak sesuai dengan PM 57/2015.
 
Ia mencontohkan, kapal dengan panjang 150 meter yang semestinya cukup dilayani dengan satu unit kapal tunda dengan 2.000 daya kuda (DK), malah digunakan unit tunda yang memiliki daya kuda yang lebih besar lantaran tidak tersedianya unit tunda dengan daya kuda yang sesuai. Hal ini memengaruhi besaran pemakaian BBM kapal tunda yang dibebankan kepada pelayaran.
 
Menurut Carmelita, hal ini menyebabkan biaya operasional pelayaran mengalami kenaikan. Karena itu, ia meminta kepada BUP-BUP agar menyediakan kapal tunda dengan jumlah daya kuda yang sesuai.

"Masih ada BUP atau badan usaha penyedia jasa penundaan tidak memiliki unit tunda yang daya kudanya sesuai dengan panjang kapal, sehingga cost operasional pelayaran menjadi lebih besar," kata Carmelita dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 Desember 2022.
 
PM 57/2015 di pasal 33 ayat (3) menyebutkan, badan usaha penyediaan pelayanan jasa pandu dan tunda harus memenuhi persyaratan teknis, yaitu memiliki pandu yang memenuhi persyaratan paling sedikit 15 orang, memiliki kapal tunda yang memenuhi persyaratan paling sedikit 10 unit dengan total daya minimum 20 ribu daya kuda, dan memiliki kapal pandu yang memenuhi persyaratan paling sedikit lima unit.
 
Carmelita berharap, ke depan seluruh BUP dapat menyediakan kapal tunda sesuai dengan aturan tersebut. Diharapkan juga pemerintah berkenan melakukan perubahan PM 57/2015, sehingga pelayanan jasa pandu dan tunda di pelabuhan akan lebih kompetitif yang pada akhirnya akan ikut menekan biaya logistik kita di masa mendatang.
 
"Penggunaan kapal pandu dan tunda yang sesuai merupakan kepentingan bersama dalam rangka menekan biaya logistik Indonesia," tuturnya.
 
Di sisi lain, DPP INSA meminta anggotanya untuk meningkatkan aspek keselamatan dan keamanan kapal pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.
 
Baca juga: ASDP Pastikan Cek Kondisi Kapal Sebelum Arus Mudik Natal dan Tahun Baru

 
Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi jumlah pergerakan pada Nataru tahun ini mencapai 44,17 juta orang, atau 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan Nataru 2021 yang diprediksi sebanyak 19,9 juta orang.
 
Sementara puncak arus pergerakan pada mudik Natal akan terjadi pada 23-24 Desember 2022, sedangkan puncak arus balik Natal pada 25-26 Desember 2022.
Untuk masa puncak arus mudik masa libur tahun baru diprediksi akan terjadi pada 30-31 Desember 2022 dengan puncak arus balik diprediksi pada 1-2 Januari 2023.
 
Adapun, pengguna transportasi laut dalam masa libur Nataru tahun ini diprediksi mencapai 901 ribu orang. Jumlah ini menjadi yang terkecil di antara moda transportasi umum lainnya, seperti kereta api yang diprediksi mencapai 5,9 juta orang, bus 5,2 juta orang, pesawat 4,8 juta orang, kapal penyeberangan 1,9 juta orang. Adapun angkutan Nataru 2022 diprediksi akan didominasi mobil pribadi yang mencapai 12,4 juta orang dan sepeda motor 7,2 juta orang.
 
Meski pengguna transportasi laut diprediksi menjadi yang terkecil di angkutan Nataru 2022 ini, INSA tetap mengajak seluruh operator angkutan laut untuk bersama-sama mendukung kesuksesan pelayanan angkutan Nataru 2022.
 
Selain aspek keselamatan dan keamanan yang harus diperhatikan, Carmelita juga mengimbau agar seluruh operator kapal laut disiplin menerapkan protokol kesehatan, mengingat penyebaran covid-19 di Tanah Air tengah meningkat kembali.
 
"Kami mengimbau agar operator angkutan transportasi tetap mengutamakan aspek keselamatan, keamanan, dan kesehatan seluruh awak kapal dan penumpang dalam masa libur Nataru ini," pungkas Carmelita.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan