"Karena memiliki keberanian dan wawasan luas tentang investasi. Selamat atas terpilihnya sebagai menteri investasi, semoga dapat membangun komunikasi yang baik nantinya dengan organisasi investor nasional madani," kata Ketua Umum Perhimpunan Investor Nasional Madani Zulfikar Hamonangan dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 April 2021.
Saat Bahlil menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2020, dia membawa BKPM mencatat realisasi investasi mencapai Rp826,3 triliun. Capaian itu setara dengan pertumbuhuhan investasi 2,1 persen year on year (yoy). Realisasi investasi tersebut mencapai 101,1 persen dari target 2020 yang dipatok sebesar Rp817,2 triliun.
Realisasi sebesar itu mampu menyerap 1,15 juta orang tenaga kerja dari 153.349 proyek investasi. Dari realisasi tersebut, porsi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat senilai Rp413,5 triliun atau 50,1 persen, sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp412,8 triliun atau 49,9 persen.
Sementara itu, pada kuartal I-2021, BKPM mencatat realisasi investasi mencapai Rp219,7 triliun atau 24,4 persen dari target tahun ini yang sebesar Rp900 triliun. Realisasi investasi tumbuh 2,3 persen dibanding kuartal IV-2020 dan tumbuh 4,3 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Menurut Zulfikar, saat ini pemerintah membutuhkan anggaran untuk mengurangi beban biaya APBN. Keberadaan Kementerian Investasi diharapkan jumlah investor di Indonesia dapat berkembang.
"Semoga dapat membangun konsep kerja yang sejalan dengan target pembangunan nasional," katanya.
Zulfikar menyebut pertumbuhan investasi tak hanya ditujukan untuk APBN, tapi juga mencakup kerjasama antar swasta dan masyarakat. Ia mendorong keberadaan Kementerian Investasi turut melakukan pembinaan serta permodalan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar dapat difasilitasi.
Baca: Bahlil Yakin Kementerian Investasi Lebih Bertaji dari BKPM
"Karena banyak produk UMKM yang seharusnya dapat dipasarkan pada tingkat luar negeri, hanya butuh modal guna mengangkat kegiatan usaha UMKM di Indonesia," katanya.
Target paling utama bukan hanya investasi secara lokal. Melainkan, dapat mengembangkan iklim dan suasana menjadi investasi berkelanjutan. Sehingga, banyak pihak yang tertarik pada produk Indonesia agar dipasarkan di tingkat internasional.
"Maka hal ini juga perlu dipikirkan oleh Kementerian Investasi ke depan guna menyiapkan terobosan-terobosan yang maksimal dalam pencapaian target menuju Indonesia emas," kata Zulfikar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id