"Tantangannya sekarang cuaca di area proyek memasuki musim hujan. Oleh karenanya, kontraktor sekarang sedang bekerja ekstra untuk menyelesaikan bangunan atap gedung equipment room dan gedung ruang radio peralatan-peralatan kita. Kemudian, pembangunan 20 ruangan baru gedung peralatan persinyalan diharapkan mulai bisa digunakan mulai 31 Oktober mendatang," jelasnya, dikutip dari Antara, Senin, 19 Oktober 2020.
Jalur kereta api Mandalle-Palanro dan Mandai-Mandalle Lintas Makassar-Parepare melintasi empat stasiun besar, yaitu Maros, Pangkajene, Tanete Rilau, Barru serta delapan stasiun kecil yaitu Mandai, Rammang-Rammang, Labakkang, Ma’rang, Mandalle, Takalasi, Mangkoso, Palanro. Jalur tersebut juga memiliki 1 CTS di lokasi Depo dan Balai yang berada di Yasa (Maros).
"Progres pengerjaannya hingga per 11 Oktober 2020 adalah 58,9 persen. Diperkirakan penyelesaian proyeknya akan sedikit mundur karena imbas dari pandemi covid-19. Kami juga sedang proses pengadaan 50 persen dari jumlah total kebutuhan Point Machine, tapi masih menunggu arahan dari Satker (Satuan Kerja) apakah memakai dua Set Point Machine bekerja pararel atau satu Set Point Machine ditambah satu Set Back Drive," ujar Beni.
Secara keseluruhan, Len telah terlibat dalam 120 lebih proyek persinyalan di dalam negeri, di sepanjang 2.430 km jalur kereta dan 219 stasiun. Dengan perannya dalam pembangunan Trans-Sulawesi, maka akan menambah daftar keberhasilannya di dunia perkeretaapian di Indonesia.
Sebagai prioritas satu dalam pembangunan Trans-Sulawesi, jalur kereta api Makassar-Parepare pada awalnya dibangun jalur tunggal, tetapi lahan yang disiapkan dapat dibangun jalur ganda.
Pemasangan rel pertama jalur Makassar-Parepare disaksikan oleh Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat itu, Hermanto Dwiatmoko dan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo pada 13 November 2015 di Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru.
"Trans-Sulawesi adalah jaringan jalur kereta api yang dibangun untuk menghubungkan daerah-daerah penting di Pulau Sulawesi. Proyek perkeretaapian Trans-Sulawesi ditargetkan mencapai panjang 2.000 km dari Makassar ke Manado," kata Linus.
Trans-Sulawesi akan menghubungkan kota-kota besar di Sulawesi seperti Makassar, Kendari, Palu, Gorontalo, Manado yang terbagi dalam beberapa jalur, antara lain Makassar-Pare-pare (145 km), Parepare-Mamuju (225 km), Makassar-Bulukumba-Watampone (259 km), Bitung-Gorontalo-Isimu (340 km), Manado-Bitung (48 km).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News