baca juga: Permintaan Ikan di Beberapa Daerah Melonjak Jelang Lebaran |
"Tuna merupakan salah satu sumber protein hewani terbaik, jadi tentu harus berkelanjutan agar bisa dinikmati oleh generasi saat ini dan masa depan," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo, dikutip dari Infopublik.id, Kamis, 2 Mei 2024.
Budi mengatakan KKP telah menggandeng Marine Stewardship Council (MSC), yaitu organisasi non-pemerintah yang turut mendorong pasar produk seafood berkelanjutan, terutama tuna.
Salah satu poin yang disinergikan adalah sertifikasi MSC untuk memastikan keberlanjutan stok dan dampak ekosistem yang minimum, serta sertifikasi chain of custody (CoC) untuk memastikan dan menelusuri produk bersertifikasi berasal dari sumber perikanan berkelanjutan.
"Sertifikasi CoC bisa dipenuhi unit pengolah ikan (UPI) jika mereka mengimplementasikan STELINA atau sistem ketertelusuran dan logistik ikan nasional," tutur Budi.
Tak hanya itu, Budi menegaskan komitmen KKP dalam memasarkan produk tuna berkelanjutan. Seperti saat berpartisipasi dalam Seafood Expo North America (SENA) 2024 di Amerika Serikat dan Seafood Expo Global (SEG) 2024 di Spanyol, produk tuna yang dipamerkan telah tersertifikasi dan mengimplementasikan prinsip ketertelusuran dan keberlanjutan.
Hasilnya, pengunjung SENA terpikat dengan tuna Indonesia yang ditunjukkan dengan capaian nilai transaksi potensial tuna sebesar 50,45 persen atau USD29,50 juta dari total nilai USD58,47 juta selama SENA 2024. Adapun di SEG nilai potensial transaksi tuna sebesar 21,62 persen atau USD13,79 juta dari total nilai USD63,8 juta.
Produsen tuna terbesar di dunia
Indonesia merupakan produsen tuna terbesar di dunia dengan jumlah produksi 2022 sekitar 19,1 persen dari total pasokan tuna dunia. Jumlah produksi tersebut meningkat dan mencapai 1,5 juta ton pada 2023. Nilai ekspor tuna Indonesia (termasuk cakalang dan tongkol) pada 2023 sebesar USD927.2 juta atau 16,47 persen dari total nilai ekspor perikanan Indonesia."Artinya konsumen global semakin menyadari pentingnya produk tuna berkelanjutan. Kita sampaikan ke dunia, bahwa produk tuna yang dipasarkan dari Indonesia telah menerapkan prinsip-prinsip tersebut," tegasnya.
Agar tuna dari Indonesia semakin dikenal luas, KKP juga telah mencanangkan tahun ini sebagai Tahun Tuna Indonesia 2024. Langkah ini sekaligus sebagai wujud komitmen pemerintah memperkuat daya saing komoditas tuna di pasar global dan domestik dan pengelolaan tuna berkelanjutan.
Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran (Unpad) Yudi Nurul Ihsan, mengakui besarnya potensi tuna di Indonesia. Sebarannya di antaranya ada di Laut Banda, selatan Bali, Jawa, barat Sumatra.
"Kita punya potensi untuk mengembangkan budidaya tuna, khususnya tuna sirip kuning. Sekitar 2010, pemerintah pernah melakukan uji coba di UPT KKP di Gondol, saya kira ini perlu dibangkitkan lagi dan perlu didukung oleh perbankan, dan investasi dari luar juga cukup bagus," ujar Yudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News