Ragam UMKM binaan Bank Indonesia. Foto: Medcom.id/Eko Nordiansyah.
Ragam UMKM binaan Bank Indonesia. Foto: Medcom.id/Eko Nordiansyah.

Syarat Menjadikan UMKM Pahlawan Ekonomi di Masa Pandemi

Ilham wibowo • 09 September 2020 06:16
Jakarta: Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia secara alamiah menentukan kinerja positif atau negatif bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Perannya sebagai pahlawan di saat krisis masih bisa terjadi. Tak terkecuali di masa pandemi coronavirus disease 2019 (covid-19) saat ini. Tentu dengan syarat dan ketentuan yang berbeda.
 
Ekonom senior dan pendiri Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan kondisi UMKM selama 2020 berbeda dibandingkan situasi krisis ekonomi di tahun-tahun sebelumnya. Saat ini, UMKM perlu lebih lama beradaptasi akibat dampak serangan virus korona yang berkepanjangan.
 
"Apakah UMKM terdampak atau tidak, sudah pasti terdampak. Kita memang belum mendapat data resmi dari BPS (Badan Pusat Statistik) dan kementerian. Kalau kita melihat apa yang terjadi di lapangan, kita sangat tahu bahwa banyak sekali yang sudah melakukan layoff (pekerja dirumahkan)," kata Hendri kepada Medcom.id, Selasa, 1 September 2020.

Meski sempat terdampak, kata Hendri, bisnis di level UMKM masih sangat fleksibel untuk beralih ke jenis usaha yang lebih diminati pasar. Hal ini semata agar bisa bertahan hidup. Kondisi tersebut berbeda dengan perusahaan besar yang sulit mengubah lini produksi dalam waktu singkat.
 
"Setelah enam bulan ini, UMKM sudah bisa melihat tren dan peluang yang ada, kemudian melakukan shifting atau perubahan jenis bisnis mereka. Jadi sebenarnya kalau dikatakan apakah UMKM ini akan bisa survive? Sangat bisa," ungkapnya.
 
Hendri menuturkan sumbangan sektor UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional telah menembus angka 63 persen. Catatan jumlah besar UMKM tersebut tak bisa diartikan sebagai penyelamat bila dibiarkan sekadar anggapan bisa bertahan selama menghadapi penanganan wabah.
 
"Memang sumbangan mereka (UMKM) terhadap ekonomi sudah 63 persen, tapi jangan kemudian berpikir 'sudahlah nanti UMKM akan jadi penyelamat'," tutur Hendri.
 
 

 
Selama pandemi covid-19, langkah negara menguatkan UMKM juga besar. Seperti, bagaimana pemerintah menggenjot daya beli masyarakat dengan berbagai guyuran stimulus. Daya beli dan daya konsumsi masyarakat, kata dia, menjadi kunci menjaga pertumbuhan ekonomi.
 
Menurut Hendri, dukungan penguatan sektor UMKM harus selalu dikaitkan dalam setiap kebijakan pemerintah secara lintas sektoral. Dengan begitu, masalah terbesar yang dihadapi UMKM akibat pandemi bisa diatasi. Baik dari sisi permodalan, pendampingan, dan sisi serapan produk atau pasar.
 
"Bagaimana cara create market, banyak yang bisa dilakukan. Misalnya APBN kita itu kan besar sekali. Satu saja misalnya untuk paket sembako, mestinya bisa menjadi market bagi produk UMKM," ujarnya.
 
Penguatan kearifan lokal seperti dalam implementasi program jaring pengaman sosial tersebut juga perlu digerakkan hingga ke level pemerintah daerah. Efek dari keberpihakan dalam penggunaan produk UMKM pun dipastikan akan memunculkan rantai ekonomi baru.
 
Hendri menuturkan bahwa stimulus pemerintah yang ditujukan untuk UMKM juga perlu dilakukan dengan skala prioritas. Sektor UMKM yang paling produktif harus masuk dalam skema kebijakan penguatan jangka pendek.
 
Kemunculan program dana hibah bagi UMKM produktif yang disalurkan oleh perbankan cukup baik. Hanya, referensi sektor yang ingin disasar pemerintah masih perlu diperjelas dalam merealisasikan efektivitas program.
 
"Kalau misalnya pemerintah bilang semua (menyasar) pertanian sekarang. Semua kebijakan di fiskal lalu difokuskan ke pertanian. Ini akan ada lompatan," tuturnya.
 
Hendri menekankan bahwa UMKM tetap menjadi pahlawan ekonomi dengan hadirnya peluang usaha yang disediakan atau dijembatani pemerintah dalam setiap kebijakan prioritas. Pelaku UMKM dengan sendirinya akan melihat setiap kesempatan tersebut menjadi peluang bisnis baru.
 
"UMKM itu akan mencari peluang sendiri kalau pemerintah memberi jalan dalam kebijakan prioritas. Pendampingan pemerintah juga membuat mereka lebih produktif dan kompetitif," kata Hendri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan