baca juga: Duh, Aturan Anyar Kemnaker Tingkatkan Potensi PHK |
Namun, pemulihan belum usai sepenuhnya. ILO menyatakan Asia Pasifik masih kekurangan 22 juta pekerjaan pada 2022 dan kesenjangan pekerjaan sebesar 1,1 persen dibandingkan jika pandemi tidak terjadi.
Direktur Jenderal ILO Gilbert Houngbo, dalam Pertemuan Regional ke-17 ILO Asia Pasifik menyebut pemulihan pasar tenaga kerja di kawasan masih belum inklusif dan justru berkontribusi pada semakin melebarnya ketimpangan sosial.
"Kebijakan yang lebih inklusif dan upaya bersama untuk memulihkan pasar tenaga kerja dengan perlindungan sosial dan perlindungan atas pekerjaan yang layak, tentu sangat diperlukan," kata dia, dikutip dari Antara, Rabu, 7 Desember 2022.
Menurut Ketua Dewan Guru Besar Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Bambang Brodjonegoro terdapat dua cara yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Pertama, melalui instrumen fiskal dengan memberikan bantuan sosial bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan atau diberhentikan. Tetapi, kata dia, pemberian bantuan tunai harus dibarengi dengan program pelatihan (reskilling) dan peningkatan keterampilan (upskilling) untuk memastikan agar para penerima bantuan sosial siap kembali bekerja di sektor mana pun.
Kedua, pemerintah juga dapat menyediakan insentif pajak dan insentif fiskal untuk membantu perusahaan mengelola arus kas mereka sehingga memberhentikan karyawan bisa menjadi pilihan terakhir. Bambang juga menegaskan pentingnya pemerintah memastikan permintaan akan tenaga kerja tinggi dan stabil, serta inflasi dan harga pangan terkendali.
Menerapkan kebijakan fiskal menjadi langkah yang diterapkan pemerintah Australia dalam merespons dampak pandemi covid-19, yang memukul keras ekonomi dan industri di negara itu.
Menteri Keterampilan dan Pelatihan Australia Brendan O’Connor mengatakan miliaran dolar telah diinvestasikan oleh negaranya untuk melindungi bisnis dan melindungi tenaga kerja.
Intervensi pemerintah dalam bentuk stimulus fiskal diinvestasikan untuk inisiatif job keeper yang bertujuan mendukung para pemberi kerja untuk mempertahankan karyawan mereka alih-alih melakukan pemutusan hubungan kerja, serta job seeker yang secara efektif meningkatkan tunjangan jaminan sosial bagi pengangguran yang harus bertahan hidup selama pandemi.
Namun, Brendan pun menilai bahwa kebijakan fiskal saja tidak akan berkelanjutan untuk menangani penurunan pasar kerja.
Dengan tingkat pengangguran antara 3-4 persen saat ini, Australia tengah menghadapi kekurangan tenaga kerja dan keterampilan. Karena itu, Australia kini ingin lebih berinvestasi pada pendidikan tinggi dan pelatihan teknis di dalam negeri untuk para tenaga kerjanya.
Canberra juga ingin menarik lebih banyak pekerja migran terampil ke Australia dengan membuka peluang yang luas bagi warga asing untuk bermigrasi dan menjadi bagian dari masyarakat dan ekonomi negara tersebut.
Program pengiriman pekerja migran ke Australia disambut baik oleh Samoa, yang kesulitan memulihkan ekonominya dari dampak pandemi serta perubahan iklim.
Menteri Perdagangan, Industri, dan Tenaga Kerja Samoa, Leatinu’U Wayne So’oialo, mengatakan dengan pembukaan perbatasan dengan Australia dan Selandia Baru pasca pandemi, Samoa dapat kembali melanjutkan ekspor tenaga kerja yang merupakan salah satu kekuatan ekonomi negara tersebut.
Pasalnya, dengan populasi sekitar 200 ribu orang, pulau kecil di Pasifik itu hanya memiliki 20 ribu tenaga kerja yang bekerja di pemerintahan dan sektor swasta.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News