Bahkan sejumlah pengusaha terpaksa mengambil kebijakan yang kurang "menyenangkan" bagi karyawan saat pandemi covid-19, yang memberikan dampak serius terhadap berjalannya bisnis hampir seluruh perusahaan di dalam negeri maupun luar negeri.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan anjuran untuk melakukan social distancing menyebabkan perlambatan ekonomi dan menurunnya konsumsi masyarakat. Tak hanya pengusaha, covid-19 juga memberikan dampak pada perusahaan BUMN. Maskapai pelat merah, Garuda Indonesia memangkas gaji direksi dan karyawan selama masa sulit ini.
"Pemotongan gaji dilakukan secara proporsional dari level direksi hingga staf mulai dari 10 persen untuk level staf hingga 50 persen untuk direksi," ujar Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra beberapa waktu lalu.
Meski demikian, ada juga perusahaan yang berusaha untuk tidak mengambil kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) meskipun terdampak pandemi. Di antaranya PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), pemilik lisensi restoran waralaba Pizza Hut di Indonesia.
Corporate Secretary Sarimelati Kencana Kurniadi Sulistyomo mengatakan meskipun terjadi penurunan penjualan akibat penyebaran pandemi covid-19 dan diterapkannya PSBB di beberapa daerah, pihaknya tidak akan melakukan PHK.
Sama halnya dengan PZZA, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) juga menegaskan komitmen dan prioritasnya terhadap karyawan selama masa pandemi covid-19. Presiden Direktur Sampoerna Mindaugas Trumpaitis mengatakan Sampoerna secara konsisten mewujudkan apa yang tertuang dalam visi perusahaan yaitu Falsafah Tiga Tangan Sampoerna.
Pasien covid-19 coba manfaat eucalyptus
Prototipe inovasi inovasi antivirus berbahan dasar eucalyptus buatan Kementerian Pertanian (Kementan) sudah digunakan oleh pasien positif covid-19 di Indonesia. Tingkat kesembuhan dirasakan meningkat setelah melakukan terapi pengobatan.Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan Fadjry Djufry mengatakan bahwa temuan ini sangat menggembirakan di tengah merebaknya pandemi covid-19 di Tanah Air. Hasil penelitian yang dilakukan secara ilmiah, eucalyptus efektif membunuh virus 80-100 persen.
"Ada beberapa staf di Kementan yang hasil swabnya positif (covid-19) dan itu yang kami uji, langsung mereka testimoni sendiri," kata Fadjri kepada Medcom.id, Senin, 11 Mei 2020.
Bahan aktif pada eucalyptus, kata Fadjri, bisa digunakan untuk menghindari penularan covid-19, bahkan penyembuhan. Pasien terpapar covid-19 yang diterapi mengaku merasakan lega pada saluran pernapasan dan hilangnya lendir di tenggorokan.
"Kami sudah berikan ke 20 orang, kebetulan ada staf Kementan positif covid-19 dan hasil testimoni dari 20 orang itu sudah diberikan inhalasi dan roll on, lalu merespons positif, proses pernafasan semakin bagus dan arah kesembuhan semakin bagus," ungkapnya.
Bahan aktif utama pada eucalyptus yang diteliti Balitbangtan Kementan terdapat pada cineol 1,8 atau eucalyptol yang memiliki manfaat sebagai antimikroba dan antivirus melalui mekanisme Mpro. Adapun Mpro merupakan main protease (3CLPro) yang menjadi target potensial dalam penghambatan replikasi semua jenis virus korona.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News