Foto: dok MI.
Foto: dok MI.

Penggunaan BBM Ron Rendah Perlu Dikurangi Bertahap

Ade Hapsari Lestarini • 08 Maret 2021 16:26
Jakarta: Penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan pertalite secara bertahap harus dihilangkan, serta dialihkan ke BBM beroktan tinggi seperti pertamax cs. Hal ini karena BBM beroktan rendah tersebut dinilai sudah tidak ramah lingkungan dan memberikan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat.
 
Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20/2017 yang berisi tentang konsumsi bahan bakar sudah harus memberlakukan BBM oktan tinggi sesuai standar Euro-4, yang dimulai per September 2018.
 
"Perlu menghapuskan premium secara bertahap. Apalagi pemerintah sudah meratifikasi kesepakatan Euro-4 untuk mengurangi pencemaran," kata Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi ketika dikonfirmasi wartawan, Senin, 8 Maret 2021.

Dia menuturkan BBM premium saat ini sudah tidak dijual lagi di pasar internasional, sehingga tidak ada harga referensi yang bisa memicu praktik mark-up harga. Dia mengimbau pemerintah seharusnya sudah bisa menghadirkan BBM yang tingkat kualitasnya bagus bagi lingkungan.
 
Menurut dia BBM oktan rendah merupakan BBM yang gas buang dari knalpot dengan emisi tinggi, tidak ramah lingkungan, sehingga membahayakan kesehatan masyarakat.
 
"Jenis BBM beroktan rendah termasuk BBM premium (Ron-88) dan pertalite (Ron-90) BBM oktan tinggi, sesuai dengan standar Euro-4, termasuk pertamax (Ron-92), Pertamax Plus (Ron-95), dan pertamax turbo (Ron-98)," beber dia.
 
Namun demikian, Fahmy menuturkan migrasi bagi konsumen premium dan pertalite ke pertamax bisa menjadi kendala, yakni dari sisi harga yang bisa saja memberatkan konsumen. Tetapi, peralihan itu harus tetap dilakukan untuk kemaslahatan masyarakat banyak. Karena itu, perlu disiapkan skema agar masyarakat bisa merasakan BBM berkualitas dengan lebih terjangkau.
 
"Penetapan BBM jenis premium di bawah harga keekonomian. Kalau terjadi hal semacam ini maka ada subsidi yang dialihkan oleh PT Pertamina. Itu selama bertahun-tahun menjadi beban bagi PT Pertamina," tuturnya.
 
 
 

BBM ron tinggi

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menambahkan penggunaan BBM ron tinggi akan membuat mesin kendaraan menjadi lebih sempurna. Melalui kinerja mesin yang sempurna, kompresi mesin menjadi lebih tinggi dan akselerasi menjadi lebih bagus.
 
"Sehingga gas buang menjadi lebih sedikit dan lebih bagus lagi. Selain itu, dengan BBM ron tinggi maka dengan kinerja mesin yang lebih sempurna dibandingkan dengan BBM ron rendah maka mesin menjadi lebih awet dan tahan lama," jelas Mamit.
 
Begitu juga, kata Mamit, biaya perawatan kendaraan bisa lebih murah karena tidak perlu sering-sering pergi ke bengkel untuk service. Selain itu, karena pembakaran yang baik maka jarak tempuh kendaraan bisa lebih jauh lagi.
 
"Dengan demikian, kita bisa berhemat karena jarak tempuh lebih jauh jika dibandingkan menggunakan BBM ron rendah. Selain itu, untuk jangka panjang mesin akan lebih awet dan tidak rewel," ungkap Mamit.
 
Secara manfaat, tambah Mamit, BBM ron tinggi manfaatnya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan BBM ron rendah. Untuk itu, dengan program yang dilakukan Pertamina seperti pertalite seharga premium. Kemudian dilanjutkan dengan program diskon merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan BBM dengan ron lebih tinggi.
 
"Agar harga BBM dengan ron tinggi seperti pertamax diturunkan agar masyarakat bisa beralih karena harga yang terjangkau. Sementara pertalite dihilangkan," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan