Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Target Ambisius Indonesia-Korsel di 2022, Nilai Perdagangan Tembus Rp446,6 Triliun

Marcheilla Ariesta • 30 Agustus 2022 09:02
Jakarta: Hubungan Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) semakin erat di berbagai bidang, khususnya perdagangan. Kali ini, kedua negara memiliki target paling ambisius untuk perdagangan, yakni tembus USD30 miliar (setara Rp446,6 triliun).
 
Target ambisius ini diungkapkan langsung oleh Kepala Pusat Strategi Kebijakan Kawasan Asia Pasifik dan Afrika, Muhammad Takdir dalam workshop pertama Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2, bertajuk 'Assessing Indonesia-Korea Special Strategic Partnership Toward It's 50 Years Diplomatic Relationship', yang digelar Jumat lalu.
 
Takdir memandang target ini sebagai hal positif karena dapat mendorong kerja sama di bidang ekonomi yang lebih baik lagi, agar terbuka peluang kerja sama yang semakin banyak di bidang tersebut. Ia menambahkan, ambisi ini tepat diraih jelang peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Korea Selatan pada tahun depan.

Ia mengungkapkan, Korea Selatan adalah negara keenam yang memiliki nilai dagang terbesar dengan Indonesia. Karenanya, menurut dia, target ambisius ini sangat mungkin dicapai mengingat prestasi tersebut.
 
"Total perdagangan kedua negara tahun lalu, mencapai USD18,41 miliar, meskipun ada defisit sebesar USD446 juta," ucapnya dalam workshop tersebut.
 
Takdir menyampaikan, Indonesia dan Korea juga tergabung dalam sejumlah kesepakatan, di antaranya G20, MIKTA, APEC, RCEP, IK-CEPA, dan lain sebagainya. Ia membeberkan ada sekitar 50 produk dan komoditas unggulan Indonesia untuk pasar Negeri Ginseng tersebut.
 
Tak hanya itu saja, terjadi peningkatan hingga dua kali lipat dalam dua dekade terakhir di sektor tenaga kerja ahli yang dikirimkan Indonesia ke Korea Selatan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan di berbagai sektor yang dapat memperkuat kerja sama kedua negara.
 
Baca juga: Bank Sentral Korsel Tegaskan Kenaikan Suku Bunga Terpengaruhi The Fed

Dalam kesempatan yang sama, Takdir menyebutkan Indonesia siap membangun kerja sama yang potensial dengan Korea Selatan, salah satunya di sektor energi terbarukan dan investasi.
 
"Ini peluang Korea Selatan untuk berinvestasi dan membantu kebutuhan nasional Indonesia. Sebab pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia masih terbilang rendah. Dengan kemampuan dan bantuan dari teknologi Korea akan baik bagi Indonesia untuk membangun sektor itu bersama," katanya.
 
Terkait hal ini, dalam kunjungan Presiden Joko Widodo akhir Juli lalu ke Korsel disebutkan Seoul tertarik bekerja sama investasi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Beberapa kerja sama kedua negara sudah dilakukan dalam proyek tersebut.
 
Kemajuan kemitraan Indonesia dan Korea Selatan di bidang ekonomi diyakini Presiden Jokowi saat bertemu dengan Presiden Korsel Yoon Suk-yeol. Ia menyambut baik tren perdagangan bilateral yang terus meningkat, utamanya jelang 50 tahun hubungan kedua negara tahun depan.
 
"Saya yakin di bawah kepemimpinan Presiden Yoon, kemitraan kita akan semakin kokoh ke depan terutama kemitraan di bidang ekonomi. Implementasi konkret dari Indonesia-Korea Economic Partnership Agreement akan mendorong pemenuhan berbagai target ini," tegasnya.
 
Program Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2 merupakan kerja sama antara Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama dengan Korea Foundation. Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam wawasan para jurnalis Indonesia mengenai hubungan RI dan Korea Selatan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan