Pemakaian Bahan Bakar Nabati (BBN) khususnya biodiesel diharapkan sebagai upaya strategis untuk mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) sekaligus meningkatkan bauran energi baru terbarukan di Indonesia.
"Pertama saya senang performa B40 bisa merespons kebutuhan energi kendaraan. Kedua, emisinya bisa turun ya jelas saja pakai Bioenergi makin tinggi. Jadi, kita patut bersyukur negeri kita ini memberikan potensi sumber energi yang banyak," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif, dilansir dari keterangan tertulisnya, Rabu, 2 November 2022.
Arifin menambahkan pemerintah akan terus mendorong pemanfaatan sumber-sumber energi yang ada di Indonesia.
Baca: Emisi Gas Rumah Kaca Eropa Naik Usai Pandemi Covid-19 |
"Mata kita sekarang baru terbuka di tengah krisis konflik Rusia sama Ukraina yang menyebabkan kesulitan pasokan energi khususnya migas karena sumber migas yang banyak di Rusia tidak bisa dimanfaatkan lalu kemudian produsen migas, OPEC+ itu mengurangi produksinya," ungkapnya.
Saat ini, sambung Arifin, merupakan waktu yang tepat untuk mengembangan energi baru terbarukan untuk mencukupi kebutuhan BBM dalam negeri yang selama ini dipenuhi melalui impor.
"Kita bayangkan sekarang produksi minyak kita kira-kira 650 ribu barel per haris sedangkan kebutuhan kita 1,3 juta barel per hari. Apa jadinya kalau kita tidak bisa beli yang 650 ribu barel karena tidak ada pasokan. Apalagi kemampuan kita itu cuma 50 persen. Separuhnya kebutuhan kita dipenuhi dari minyak impor," tukasnya.
"Sekarang kita harus berbenah, buru-buru untuk bisa mencoba memanfaatkan sumber-sumber energi yang terbarukan khususnya untuk bisa kita manfaatkan dan kedepannya kita harus bisa mandiri energi, itu lah yang namanya ketahanan energi buat Indonesia," tambah Arifin.
Ia menambahkan ekosistem dunia persawitan sudah berjalan untuk mengatasi ketergantungan terhadap energi fosil dan Indonesia memiliki kemampuan untuk dengan luas lahan yang tersedia. Selain sawit sumber energi lain yang juga sedang dikembangkan adalah ethanol.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana menambahkan dari 50 ribu KM tersisa 6.000 KM lagi dan jika sudah selesai maka akan didapat kesimpulan final hasil test yang menjadi rujukan.
"Road Test B40 tersisa 6.000 lagi. Jadi hasil final untuk kendaraan yang pertama itu akan bisa kita dapat dalam dua minggu ke depan. Hasil final ya," pungkas Dadan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News