Dia memaparkan, tingginya angka penggunaan kendaraan pribadi mengakibatkan kemacetan lalu lintas dan polusi udara.
"Emisi gas buang dari mesin berbahan bakar minyak itu berdampak langsung kepada polusi udara," kata Sudharto dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 30 Agustus 2023.
Menurut dia, ada banyak masalah yang tidak bisa dipisah antara pertumbuhan ekonomi Jakarta dan polusi udara. Realitanya, polusi di Jakarta dihasilkan oleh industri dan orang yang menjalankan industri tersebut.
"Untuk mencari nafkah, banyak orang harus menempuh jauh dari tempat tinggal ke lokasi kerja menggunakan kendaraan pribadi," kata dia.
| Baca juga: Waspada! El Nino Berkepanjangan Bisa Berdampak ke Polusi Udara |
Jangan gengsi pakai angkot
Saat ini, sektor transportasi masih tercatat menempati urutan tertinggi penyumbang polutan di Jakarta. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pun mengungkapkan sumber pencemaran emisi atau penyebab penurunan kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya berasal dari kendaraan dengan kontribusi 44 persen.
Menurut Sudharto, ada beberapa solusi yang bisa diimplementasikan terkait dengan efek negatif tersebut. "Pengguna kendaraan pribadi bisa segera beralih ke moda transportasi umum, mulai KRL, LRT, dan TransJakarta yang saat ini sudah aman, murah, dan terpercaya," sebut dia.
Masyarakat Jakarta, papar dia, juga tidak perlu gengsi menggunakan transportasi umum seperti angkutan kota (angkot).
"Saat ini masyarakat harus segera didorong untuk segera sadar akan kesehatan bersama. Dengan menggunakan transportasi umum, maka polusi berkurang serta akan berdampak pada turunnya polusi udara," ucap Sudharto.
Dengan demikian, tegasnya, emisi di Jakarta bisa berkurang. "Mungkin ini solusi yang terkesan reaktif. Tapi bisa cepat dijalankan menyusul sudah akutnya polusi udara di Jakarta," tegas Sudharto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id