Namun, dengan teknologi baru yang terus muncul setiap saat, memungkinkan kita menghadapi kesulitan dalam mengikuti tren dan perkembangan terbaru. Karenanya, pengelola data pun dituntut untuk harus terus melakukan update baik dari segi ilmu maupun teknisnya agar hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.
Mengutip Naganaya Indonesia, Selasa, 16 Mei 2023, kondisi itu yang membuat National Cybersecurity Connect 2023 diselenggarakan. Acara tersebut merupakan acara yang akan menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan untuk berkumpul dan berbagi ilmu yang dikemas dalam keynote speech dan juga panel discussion.
Selain itu, pada acara National Cybersecurity Connect 2023 juga akan menghadirkan lebih dari 35 exhibitor dan menampilkan teknologi dan solusi terkini cybersecurity yang dapat membantu masyarakat maupun sektor usaha/bisnis di Indonesia.
Baca: Mana yang Lebih Mendesak, Subsidi Petani atau Mobil Listrik? |
Pada 16 Mei 2023, soft launching National Cybersecurity Connect 2023 telah dilaksanakan, dengan berlangsungnya soft launching tersebut menandakan bahwa National Cybersecurity Connect 2023 resmi dibuka dan kegiatan tersebut nantinya akan berlangsung selama dua hari yaitu pada 25–26 Oktober 2023 di Menara Bidakara Jakarta.
Soft launching NCC 2023 dihadiri Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (BSSN) Sulistyo, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha TIK Nasional Soegiharto Santoso, Ketua Umum Dewan Transformasi Digital Industri Indonesia Fadli Hamsani, dan Presiden Direktur PT Naganaya Indonesia Aditya Adiguna.
Aditya menyampaikan National Cybersecurity Connect 2023 diselenggarakan sebagai salah satu dukungan. Naganaya Indonesia berkolaborasi dengan BSSN, WANTRII, dan APTIKNAS dalam membangun kesadaran keamanan siber dengan menyediakan informasi-informasi terbaru dapat membantu masyarakat dalam sektor usaha/bisnis di Indonesia.
"Kehadiran acara ini diharapkan akan menjadi pionir kegiatan pendukung yang kini menjadi prioritas sejalan dengan perkembangan teknologi yang signifikan di masyarakat," jelasnya.
Regulasi memadai
Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyatakan pihaknya tengah menyiapkan regulasi memadai terkait digitalisasi yang berlangsung di Indonesia. Hal itu sejalan dengan salah satu topik yang dibahas Indonesia dalam Keketuaan ASEAN 2023."Kita telah menyiapkan regulasi yang memadai. Saat ini kan kita sudah punya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP). Yang perlu kita tindaklanjuti adalah aturan turunan sehingga ada hal-hal yang lebih teknis bisa diatur dengan baik," kata Johnny.
Johnny mengungkapkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, salah satu topik bahasan yang diangkat ialah topik digitalisasi ekonomi dan pariwisata. Salah satu alasan topik itu dibahas karena Indonesia saat ini telah menata dan terus mengembangkan regulasi terkait digitalisasi di berbagai aspek.
Hal itu termasuk terkait dengan digitalisasi ekonomi. Tidak hanya menjamin dari segi pengembangan ekonomi, regulasi digitalisasi Indonesia menurut Johnny juga telah banyak mencakup banyak bidang. Terbaru Kemenkominfo tengah memproses bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk revisi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News