Daya beli masyarakat. Foto: MI/Rommy P.
Daya beli masyarakat. Foto: MI/Rommy P.

Kadin Jatim: Kenaikan Harga BBM Gerus Daya Beli Masyarakat

Antara • 05 September 2022 21:21
Surabaya: Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur menilai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite, solar dan BBM nonsubsidi jenis pertamax akan menggerus daya beli masyarakat.
 
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto mengatakan kondisi Indonesia saat ini memang tidak baik-baik saja. Daya beli masyarakat sedang menurun akibat tingginya inflasi yang terjadi akibat kenaikan harga berbagai kebutuhan dan jasa.
 
baca juga: BLT Bantu Ringankan Beban Masyarakat atas Kenaikan BBM

"Dengan adanya kenaikan harga BBM yang mencapai Rp2.000 lebih ini, maka bisa dipastikan daya beli mereka semakin melemah," ujar Adik dikutip dari Antara, Senin, 5 September 2022.
 
Lebih lanjut, Adik mengatakan yang paling terdampak akibat kenaikan harga BBM adalah konsumen karena biaya kenaikan tersebut akan dibebankan kepada mereka, baik kenaikan biaya logistik maupun kenaikan biaya lainnya.

"Kalau dari sisi perusahaan, kenaikan itu bisa dibebankan pada harga jual. Perusahaan akan menaikkan harga jual sesuai dengan kenaikan harga BBM. Sehingga yang tetap terkena ya konsumen. Dampak selanjutnya daya beli kian turun," kata dia.
 
Jika daya beli masyarakat yang lemah ini semakin turun, kata dia, maka bisa dipastikan industri, baik barang atau jasa akan mengurangi produksi. Tentunya hal ini yang membuat pertumbuhan ekonomi akan terganggu.
 
"Besar kemungkinan target ekonomi Indonesia pada tahun ini sebesar 5,2 persen tidak akan tercapai," ujar dia.
 
Adik menyadari  keputusan ini memang sangat berat yang harus diambil pemerintah karena beban subsidi yang harus ditanggung pemerintah semakin membengkak akibat kenaikan harga minyak dunia yang kian tinggi.
 
"Ini adalah langkah yang sangat berat akibat kenaikan harga minyak dunia. Pemerintah sudah tidak sanggup untuk terus menanggung subsidi BBM," kata dia.
 
Menurut dia, yang harus dilakukan pengusaha selanjutnya adalah berhitung ulang karena biaya logistik pasti mengalami kenaikan.
 
"Sektor transportasi inilah yang paling cepat melakukan penyesuaian harga. Sedangkan untuk sektor lain, masih perlu waktu untuk menghitung beban biaya produksi yang bertambah," kata Adik.
 
Untuk itu, kata dia, Kadin Jatim meminta pemerintah mampu menjaga daya beli masyarakat agar tidak semakin menurun.
 
Terkait dengan bantuan sosial yang rencananya akan dikucurkan pemerintah, dia mengatakan hal itu memang seharusnya dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat. "Bansos ini untuk menjaga daya beli masyarakat dan itu sudah benar," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan