Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara (LAN) Reni Suzana mengatakan, ekosistem inovasi tidak hanya mencakup penggunaan teknologi terkini melainkan juga cara-cara baru berpikir, solusi kreatif, dan pendekatan yang cerdas dalam menghadapi tantangan-tantangan yang kian kompleks di era disrupsi saat ini.
“Menyikapi hal itu, pemerintah harus mampu merespon perubahan dengan cepat menyesuaikan dengan tuntutan masyarakat yang kian dinamis,” kata dia dalam Dialog Inovasi (login) “Making the Impossible Possible”, dilansir, Jumat, 15 Desember 2023.
Saat ini informasi merupakan aset penting pemerintah dalam pengelolaan data serta membangun budaya kolaborasi, mendukung inovasi dan mengembangkan platform pertukaran ide yang produktif. Melalui ekosistem pengetahuan inovasi, pemerintah dapat menciptakan kebijakan yang lebih efektif dan memberikan pelayanan prima pada masyarakat.
Reni menjelaskan, LAN turut berkontribusi dalam mengembangkan ekosistem pengetahuan inovasi melalui tiga kegiatan antara lain fasilitasi laboratorium inovasi (labinov), penyusunan direktori inovasi atau buku inovasi serta penyusunan konten pembelajaran inovasi melalui sistem yang bernama ino_land. Ketiga kegiatan tersebut mendorong setiap daerah untuk menumbuhkan semangat inovasi pada seluruh aparatur pemerintah di daerah tersebut.
“Untuk itu LAN menginisiasi kegiatan Dialog Inovasi, yang diharapkan dapat menjadi sarana pertukaran informasi pengetahuan dan pengalaman dalam membangun budaya kolaborasi melalui inovasi-inovasi terbaik untuk membangun negeri, sehingga tidak ada lagi daerah yang tertinggal melainkan sebaliknya semua daerah dapat maju bersama dan upaya pemerintah membangun indonesia maju dapat terwujud di tahun 2045 mendatang,” tutup Reni.
Baca juga: ASN Didorong Bisa Berikan Terobosan dan Inovasi di Era Disrupsi |
Senada dengan hal tersebut, Bupati Lombok Utara, Djohan Samsu menyampaikan apresiasinya kepada LAN yang telah menumbuhkan benih-benih inovasi di daerahnya. Sebelumnya Kabupaten Lombok Utara yang merupakan daerah pemekaran menjadi daerah termiskin di Nusa Tenggara Barat.
“Sampai akhirnya tim Labinov LAN datang dan memberikan motivasi untuk melakukan inovasi, dan hasilnya saat ini telah berhasil mengurangi angka kemiskinan yang semula 40 persen menjadi 26 persen,” ujar dia.
Deputi Bidang Inovasi Administrasi Negara LAN Tri Widodo Wahyu Utomo juga menyampaikan peran LAN dalam labinov sebenarnya hanya mendampingi dan memotivasi daerah untuk melakukan inovasi, merubah mindset optimisme, dan mampu melihat potensi sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan daerah dan mensejahterakan masyarakat daerah tersebut.
“Keberhasilan ini tentu saja ditunjang dari komitmen yang kuat dari pimpinan daerah tersebut sehingga mampu mendorong aparaturnya melakukan inovasi untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat. Maka melalui inovasi, making the impossible possible,” ungkap Tri.
Sementara itu Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional Siti Zuhro menyebut, perlu adanya pengukuran yang diakui secara nasional dalam menilai inovasi tidak hanya dalam tataran output dan outcome melainkan juga impact dan kemanfaatan inovasi tersebut bagi masyarakat luas.
“Inovasi merupakan bagian dari tugas pemerintah dalam mengurus dan melayani masyarakat didasari dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pemerintah baik pusat dan daerah harus mampu menghadirkan terobosan baru yang mampu memecahkan berbagai permasalahan di tengah masyarakat dan pemimpin daerah memiliki peran penting dalam menumbuhkan semangat inovasi tersebut,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan launching ino_land yang merupakan media pembelajaran bagi para inovator di pemerintah pusat dan pemerintah daerah sehingga semangat inovasi dapat tumbuh dan menjamur di seluruh pelosok negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News