Ilustrasi pembangkit listrik tenaga surya yang dioperasikan AMMAN. Foto Istimewa.
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga surya yang dioperasikan AMMAN. Foto Istimewa.

Sektor Pertambangan Diharap Mampu Wujudkan Operasional Berkelanjutan

Husen Miftahudin • 25 Agustus 2023 21:43
Jakarta: Di era transisi energi, aspek Environment, Social, dan Governance (ESG) menjadi topik hangat untuk melihat upaya adaptasi sebuah perusahaan yang diselaraskan dengan operasional bisnisnya.
 
Menurut PricewaterhouseCoopers (PwC) melalui 2022 Global Investor Survey, saat ini ESG menjadi salah salah satu pertimbangan yang penting bagi investor dalam menganalisis risiko dari keberlanjutan sebuah perusahaan, khususnya ketika dihadapkan dengan isu-su Sustainable Development Goals (SDGs) dan perubahan iklim. Saat ini, perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor mulai mengadaptasi ESG ke dalam lini bisnisnya. 
 
Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengungkapkan optimisme terhadap penerapan ESG di Indonesia. Menurutnya, pemerintah, swasta, bahkan masyarakat Indonesia dinilai cepat beradaptasi terhadap penerapan ESG.
 
"Kesadaran penerapan ESG oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia bukanlah sekadar upaya untuk memenuhi tuntutan pasar, tetapi juga mencerminkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan antara tujuan ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Proyeksi positif dan adopsi yang semakin meluas terhadap prinsip ESG memberikan gambaran yang kuat mengenai komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan berkelanjutan dan peningkatan tanggung jawab sosial perusahaan," ujar Trubus dalam keterangan tertulis, Jumat, 25 Agustus 2023.
 
Penerapan ESG dilakukan oleh perusahaan dari berbagai sektor, termasuk pertambangan yang seringkali menjadi sorotan karena bersifat ekstraktif. Namun, gerakan pertambangan hijau juga mulai marak dilakukan dan digaungkan.
 
Baca juga: Sejak Zaman VOC, Jokowi Nggak Mau Ekspor Bahan Mentah Terulang
 

Operasikan tambang batu hijau

 
Salah satu contohnya adalah perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN). Melalui anak usahanya (PT Amman Mineral Nusa Tenggara), AMMAN mengoperasikan tambang Batu Hijau di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
 
"Produk tembaga yang AMMAN hasilkan merupakan komoditas kunci yang sangat dibutuhkan dunia untuk transisi menuju energi hijau. Karenanya kami berkomitmen penuh untuk memastikan bahwa proses pertambangan AMMAN dilakukan dengan prinsip ESG yang kuat," ucap Vice President Corporate Communications dan Investor Relations AMMAN Kartika Octaviana.
 
Dalam laporannya, AMMAN memaparkan berbagai investasi telah dilakukan untuk memitigasi dampak lingkungan. Pada 2022, AMMAN menginvestasikan lebih dari USD35 juta untuk pengelolaan lingkungan hidup, meningkat 53 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 
 
Sejak Juni 2022, AMMAN juga mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya terbesar di Indonesia untuk operasional pertambangan, dengan kapasitas puncak mencapai 26,8 megawatt (MW).
 
Tidak hanya dalam bidang lingkungan, berbagai program sosial berkelanjutan juga dipaparkan dalam laporan berkelanjutan AMMAN. Berbagai program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan target penerima manfaat adalah warga sekitar wilayah operasional di KSB. 
 
Berbagai program tersebut antara lain beasiswa pendidikan vokasi untuk talenta muda, pencegahan stunting, peningkatan kapasitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), hingga pengembangan olahraga sepak bola untuk mengembangkan potensi atlet muda, termasuk perempuan dan anak-anak dengan disabilitas. 
 
"Seluruh program sosial yang dilakukan AMMAN dilakukan dengan melalui studi yang komprehensif dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan yang ahli di bidangnya. Dengan demikian, program-program ini dapat tepat sasaran, terukur, dan menghasilkan dampak yang luas dan berkelanjutan. Pada akhirnya, program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing masyarakat KSB," tutup Kartika.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan