Ilustrasi. Foto Istimewa.
Ilustrasi. Foto Istimewa.

Praktik Pertanian Berkelanjutan Bisa Tingkatkan Produktivitas hingga 25%

Husen Miftahudin • 12 September 2023 11:22
Jakarta: Pandawa Agri Indonesia (PAI) menyatakan praktik pertanian yang berkelanjutan mampu meningkatkan ekosistem petani. Perusahaan ini terus menjalankan komitmennya dalam meningkatkan produktivitas dan penghidupan petani, serta memperkuat ketahanan petani terhadap perubahan iklim.
 
"Kami ingin menunjukkan kemajuan, pencapaian, dan pembelajaran yang kami dapatkan selama menjalankan misi kami dalam memberdayakan petani padi di NTT dan mendorong praktik pertanian berkelanjutan yang adaptif terhadap perubahan iklim," kata Head of Smallholders Initiative PAI Faris Nurmianto dalam siaran pers, Selasa, 12 September 2023.
 
Sejak 2021, lebih dari 400 petani, dengan total lahan lebih dari 340 hektare, bergabung ke dalam ekosistem PAI. Pertumbuhan substansial ini menunjukkan upaya berkelanjutan perusahaan untuk terus mendukung perkembangan petani swadaya di Mbay.

"Dengan teknologi PPAI (Pendampingan Pandawa Agri Indonesia), produktivitas petani melonjak hingga empat kali lebih tinggi dibandingkan sebelumnya," jelas Faris.
 
Jika dibandingkan dengan metode pertanian konvensional, lanjut dia, metode pertanian yang berfokus pada pertanian berkelanjutan ini menghasilkan tingkat produktivitas 25 persen lebih tinggi. "Sehingga semakin meningkatkan stabilitas keuangan petani dan kesejahteraan mereka," tutur Faris.
 
Faris menambahkan, peningkatan produktivitas pertanian dan pendapatan petani juga turut diiringi dengan peningkatan kualitas lingkungan. Hal ini dibuktikan oleh petani yang melaporkan adanya peningkatan kondisi kesehatan tanah pada lahan pertanian mereka.
 
Teknologi PPAI dirancang tidak hanya untuk meningkatkan produktivitas, namun juga meningkatkan kualitas lingkungan dan ketahanan tanaman terhadap perubahan iklim. Pada musim tanam pertama di tahun ini, contohnya, curah hujan sangat tinggi dan serangan hama penyakit meningkat dari musim sebelumnya.
 
"Namun, rata-rata produktivitas petani kami meningkat hingga di angka 5,3 ton per hektare, di atas nilai rata-rata produktivitas nasional," ungkap Faris.
 
Baca juga: Sebagian Sawah di Makassar jadi Lahan Tidur Akibat Kekeringan
 

Penyaluran pembiayaan terjangkau


Dalam menjalankan ekosistem closed-loop ini, PAI bermitra dengan Rabo Foundation untuk memberikan pembiayaan yang terjangkau bagi para petani. Melalui kolaborasi ini, sebanyak Rp6,6 miliar telah disalurkan dalam bentuk pembiayaan terjangkau dan pembelian hasil panen.
 
Investasi ini telah membekali petani dengan sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan penghidupan mereka.
 
"Misi kami untuk mengurangi kerugian pascapanen, memperkuat rantai nilai, dan membantu petani kecil dalam menerapkan praktik pertanian berketahanan iklim selaras dengan apa yang PAI lakukan," ujar Investment Director ANGIN, perwakilan Rabo Foundation di Indonesia Atika Benedikta.
 
Kolaborasi dengan PAI ini, ungkap dia, memungkinkan pihaknya untuk dapat memperluas dampak kami ke wilayah pedesaan dengan layanan finansial terbatas, sehingga pada akhirnya akan mendorong inklusi keuangan bagi petani di daerah terpencil.
 
Selain Rabo Foundation, PAI bermitra dengan Asuransi ACA untuk menyediakan asuransi pertanian guna membekali petani dengan sarana yang diperlukan untuk memitigasi dampak perubahan iklim.
 
"Dalam upaya kolaboratif ini, asuransi pertanian dari ACA mendorong petani untuk menerapkan strategi manajemen risiko yang komprehensif dengan bimbingan asisten lapangan, sehingga memungkinkan mereka untuk secara efektif memitigasi risiko terkait serangan hama dan penyakit serta bencana alam," tutur Product Owner Asuransi ACA Jakub Nugraha.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan