Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Edwin menyatakan, program tersebut menyediakan berbagai modul dan dilengkapi dengan keterampilan digital lanjutan seperti analisis data, manajemen proyek, dan administrasi profesional.
"Dalam kurun waktu satu bulan terakhir, program ini telah memberikan pelatihan terhadap 385 trainers dari Kementerian Ketenagakerjaan yang merupakan perwakilan-perwakilan dari Balai Latihan Kerja, Unit Pelaksana Teknis Daerah, Unit Pelaksana Teknis, dan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas dari seluruh Indonesia," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Jumat, 13 Januari 2023.
Selain menghadirkan modul hard skill, lanjut Rizal, Program Skills for Jobs Indonesia juga menghadirkan modul soft-skills dan entrepreneurship, serta memungkinkan peserta untuk dapat memilih learning path yang sesuai dengan minatnya masing-masing.
Program tersebut menyediakan dua platform pembelajaran daring yang dapat diakses secara gratis yakni Pijar Mahir dari Kartu Prakerja dan e-Training dari Kementerian Ketenagakerjaan.
Usai lulus dari pelatihan, peserta dapat bergabung di SATU Talenta yang merupakan komunitas LinkedIn yang menghubungkan perusahaan dengan talenta digital yang telah memiliki sertifikasi Microsoft.
Direktur Corporate Affairs Microsoft Indonesia Ajar Edi mengatakan, komunitas tersebut bertujuan untuk mendiskusikan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia kerja mulai dari keterampilan digital, networking, hingga lowongan pekerjaan.
"Di sini lah peran growth mindset menjadi penting. Bagaimana kita dapat cepat beradaptasi dengan kebutuhan industri melalui pengembangan kapasitas diri," ujarnya.
Baca juga: Kominfo Ingin Masyarakat Kuasai Keterampilan Digital untuk Hadapi Dunia Kerja 2023 |
Genjot penciptaan talenta digital
Sementara itu, Head of Vertical Ecosystem Education PT Telkom Indonesia Tbk Sri Safitri menyampaikan, selain menyasar masyarakat dalam angkatan kerja secara umum, program itu juga berupaya untuk dapat mengakomodasi peningkatan keterampilan dan produktivitas pegawai pemerintah, widyaiswara, serta pegawai negeri sipil.
"Kebutuhan talenta digital ini tidak cukup dipenuhi dari lulusan perguruan tinggi maupun angkatan kerja sekarang saja. Dengan kebutuhan talenta digital yang semakin meningkat, perlu ada persiapan sejak dini," tuturnya.
Peluncuran program itu dilandasi oleh berbagai prediksi yang menyebutkan Indonesia akan memiliki nilai ekonomi digital hingga USD130 miliar pada 2025. Karenanya, pemerintah berupaya mendorong penciptaan talenta digital dengan mengakselerasi peningkatan keterampilan dan produktivitas melalui berbagai kebijakan.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News