Jakarta: Pemerintah Amerika Serikat (AS) memiliki wacana untuk mengembangkan beberapa hal potensial di Indonesia. Mulai dari investasi, pembangunan infrastruktur, transisi energi, hingga konektivitas udara.
Semua hal itu dibicarakan oleh Assistant to the President for National Security Affairs (APNSA) AS Jack Sullivan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan bilateral secara tatap muka di Washington DC, AS.
Airlangga menjelaskan dalam pertemuan dua negara itu membahas inisiasi penyelenggaraan Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) dan tindak lanjut Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).
Pada kemitraan investasi dan pembangunan infrastruktur dalam skema PGII, AS telah berkomitmen akan menggelontorkan dana mencapai USD600 miliar untuk pembiayaan investasi dan infrastruktur di berbagai negara.
Baca juga: Bahlil Cs Ancang-ancang Hadapi Target Investasi di Kegelapan Ekonomi Tahun Depan |
Tidak hanya itu, lanjutnya, kedua pihak juga membahas wacana tentang proyek transisi energi berbasis teknologi yang meliputi, percepatan transisi energi ramah lingkungan, dan sumber-sumber potensial energi terbarukan lainnya.
"Kami memandang perlunya kerja sama dalam penerapan teknologi mutakhir yang ramah lingkungan, pengembangan industri berbasis teknologi untuk mendukung transformasi digital dan pembangunan pembangkit listrik dalam Kawasan Ekonomi Hijau,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Selasa, 25 Oktober 2022.
Dalam kesempatan ini Menko Airlangga pun memanfaatkannya untuk menyampaikan potensi Indonesia dalam rantai pasok global.
"Indonesia memiliki sumber daya yang berkualitas yang dibutuhkan untuk memproduksi komponen industri esensial dalam rantai pasok global,” ucap Airlangga.
Sedangkan APNSA AS Jack Sullivan menyebut adanya potensi kerja sama kedua negara dalam isu konektivitas.
Baca juga: Bappenas: SDGs Jadi Instrumen Capai Visi Indonesia 2045 |
"AS terbuka untuk membicarakan peningkatan kerja sama dalam perhubungan udara antara Indonesia dan AS, untuk mendukung mobilitas dan people to people connection,” ujar Sullivan.
Selain itu, Airlangga menyambut baik dukungan penuh Pemerintah AS pada penyelenggaraan Presidensi G20, sekaligus mendorong penguatan kerja sama ekonomi bilateral dengan Indonesia.
Kedua negara mengharapkan outcome positif atas penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di tengah-tengah tantangan dinamika situasi global saat ini.
"Indonesia menyambut baik dukungan AS terhadap hasil-hasil yang akan dicapai Presidensi G20 Indonesia dalam penyelenggaraan KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022,” ujar Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di