Ilustrasi program makan bergizi gratis. Foto: Triawati
Ilustrasi program makan bergizi gratis. Foto: Triawati

Anggaran Makan Bergizi Gratis Tahun Depan Tembus Rp300 Triliun

Annisa ayu artanti • 12 Juni 2025 16:22
Jakarta: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintahan Prabowo-Gibran semakin menunjukkan skala ambisiusnya. 
 
Bukan hanya soal makanan bergizi bagi jutaan pelajar dan ibu hamil, tetapi juga menyangkut suntikan ekonomi besar-besaran dengan perputaran uang raksasa.
 
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkap bahwa anggaran program ini bisa tembus Rp300 triliun pada 2026.

“Biasanya kita hanya menyebarkannya di Jawa, tapi nantinya kita sebar ke seluruh Indonesia dan tahun depan anggarannya akan menjadi Rp300 triliun. Itu membawa kepercayaan bahwa perekonomian nasional 8 persen bisa dicapai,” ujar Luhut dilansir Antara, Kamis, 12 Juni 2025.
 
Pada tahun 2025, pemerintah sudah mengalokasikan dana sebesar Rp171 triliun untuk program MBG. Namun, sebagian besar fokus penyalurannya masih terpusat di wilayah Jawa. 
 
Hal ini diakui langsung oleh Luhut saat berbicara dalam agenda International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta.
 
Tapi jangan khawatir, tahun-tahun berikutnya dirancang agar program ini menyebar merata ke seluruh wilayah Indonesia. Perluasan penerima manfaat pun menjadi fokus utama, dari awalnya belasan juta orang hingga mencapai puluhan juta.
 
Baca juga: Cegah Keracunan MBG, Pakar IPB Sebut Sanitasi dan Pendinginan Perlu Diperhatikan

Target naik drastis

Saat ini, target awal MBG adalah 17,9 juta penerima manfaat yang terdiri dari 15,5 juta anak sekolah, 2,4 juta ibu hamil, menyusui, dan balita.
 
Namun, sesuai arahan Presiden Prabowo, target itu akan melonjak drastis menjadi 82,9 juta penerima. Untuk menyiapkan logistik dan distribusi, pemerintah akan mengoperasikan 32 ribu dapur umum, yang disebut sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
 
Tak heran, demi mengejar target jumbo ini, pemerintah pun menambah anggaran sebesar Rp100 triliun dari APBN, sehingga totalnya menjadi Rp171 triliun untuk 2025.

Realisasi masih rendah

Meskipun alokasi anggaran cukup besar, realisasi di lapangan masih jauh dari target. Hingga 21 Mei 2025, realisasi program MBG baru mencapai Rp3 triliun. Jumlah penerima yang sudah dijangkau pun baru sekitar 3,98 juta orang, dengan melibatkan 1.386 dapur umum (SPPG).
 
Artinya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk bisa menyentuh angka 82 juta penerima.

Kemenkeu siap tambah dana

Namun, Kementerian Keuangan menyatakan siap menambah anggaran untuk program MBG, asal targetnya benar-benar tercapai.
 
“Di APBN, kami siap menyiagakan untuk kebutuhan tambahan anggaran seperti yang telah disampaikan, yaitu sebesar Rp100 triliun, jika memang akan terlaksana 82,9 juta penerima selama kuartal IV-2025,” kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Mei 2025.
 
Program MBG tak hanya berbicara soal pemenuhan nutrisi, tapi juga menjadi salah satu motor penggerak ekonomi nasional. Luhut optimistis bahwa perputaran uang dari program ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.
 
“Itu membawa kepercayaan bahwa perekonomian nasional 8 persen bisa dicapai,” ucap Luhut
 
Ia juga menegaskan bahwa semua ini hanya bisa tercapai jika tim pelaksana solid dan regulasi pendukungnya kuat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan