Ketua Umum DPP APPSI, Sudaryono. Dok. Istimewa
Ketua Umum DPP APPSI, Sudaryono. Dok. Istimewa

Surati Presiden, Pedagang Pasar Mengeluh Soal Distribusi Minyak

M Sholahadhin Azhar • 09 Maret 2022 19:38
Jakarta: Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka mengeluhkan soal distribusi minyak goreng satu harga yang tidak merata.
 
"Banyak pelanggan pasar rakyat yang akhirnya belanja di ritel modern, ini tentu menguntungkan peritel modern dan merugikan pedagang pasar rakyat," kata Ketua Umum DPP APPSI, Sudaryono, melalui keterangan tertulis, Rabu, 9 Maret 2022.
 
Belakangan, para pedagang pasar kesulitan belanja minyak goreng untuk dijual dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Di sisi lain, Sudaryono mengatakan pedagang pasar mengapresiasi ketentuan harga eceran tertinggi (HET).

Pemerintah menetapkan harga minyak goreng curah Rp11.500, Rp13.500 untuk minyak goreng kemasan sederhana, dan Rp14.000 untuk minyak goreng kemasan premium. Namun, Sudaryono mengatakan pihaknya menyayangkan distribusi yang tak merata.
 
"Ketidakadilan berawal dari adanya kebijakan atas minyak goreng yang hanya untuk dijual di ritel modern, sementara di pasar rakyat tidak jelas kebijakannya," kata Sudaryanto.
 
Baca: Mendag Jamin Pasokan Minyak Goreng Jakarta Cukup untuk Satu Bulan
 
Menurut dia, imbas distribusi dan kebijakan tak merata itu merugikan pedagang pasar. Banyak minyak goreng tak laku karena harga jual masih tinggi. Minyak di pasar dibanderol antara Rp19.000 sampai Rp21.000 per liter.
 
"Pedagang pasar rakyat selalu menjadi pihak yang dipersalahkan setiap kali ada kenaikan harga komoditi, sementara ketika ada program subsidi dari pemerintah, tidak dilibatkan secara aktif dari sejak awal," kata dia.
 
Sudaryono berharap Presiden memperhatikan para pedagang pasar rakyat atau retail tradisional. Salah satunya dilibatkan di dalam program subsidi harga minyak goreng dengan kebijakan HET.
 
"APPSI atau pedagang pasar menyatakan diri siap untuk terlibat dan dilibatkan, serta menyukseskan program-program kerakyatan pemerintah dalam pelaksanaan distribusi minyak goreng dan kebutuhan pokok penting lainnya," kata Sudaryono.
 
Menurut dia, pelaku usaha yang berkecimpung di pasar tradisional mesti dilibatkan. Sebab, jumlahnya mencapai lebih kurang 16.000 pasar dan menghidupi sekitar 16 juta pedagang yang berjualan di pasar.
 
"APPSI memohon kepada Bapak Presiden untuk mengeluarkan instruksi tentang distribusi yang adil dan merata secara proporsional antara ritel modern dan pasar rakyat," kata Sudaryono.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan