Ilustrasi Beras Bulog. Foto: MI.
Ilustrasi Beras Bulog. Foto: MI.

Stok Beras dan Jagung Melimpah, Bulog: Ketahanan Pangan Aman!

M Ilham Ramadhan • 19 Agustus 2022 16:35
Jakarta: Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menyatakan, kondisi ketahanan pangan Indonesia cukup aman. Hal ini tercermin dari kemampuan produksi bahan pangan utama seperti beras dan jagung yang baik.
 
"Untuk beras stoknya sangat kuat, sangat baik, tidak perlu khawatir, bahkan kita berpeluang melakukan ekspor. Untuk jagung, ini sangat berpeluang untuk diekspor, karena surplus bisa sampai tiga juta ton," kata Kepala Divisi Pengadaan Komoditi Perum Bulog Budi Cahyanto dalam webinar Tantangan Ketahanan Pangan Hadapi Krisis Global, Jumat, 19 Agustus 2022.
 
Dia menambahkan, stok beras yang ada di Bulog saat ini berkisar 1,1 juta ton. Jumlah itu sesuai dengan amanat yang diberikan pemerintah, rekomendasi Food and Agriculture Organization (FAO), dan studi kecukupan stok beras yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM).

Indonesia, kata Budi, merupakan negara terbesar kedua sebagai produsen beras, berada di bawah Tiongkok. Kapasitas produksi beras nasional dapat mencapai kisaran 35 juta ton per tahun, melampaui kebutuhan konsumsi yang berada di rentang 31 juta ton hingga 32 juta ton per tahun.
 
Menurutnya, surplus beras itu sedianya dapat diarahkan untuk diekspor ke negara-negara yang membutuhkan pasokan beras. "Orientasi beras ekspor itu adalah beras yang memang khusus hanya ada di Indonesia. Itu tantangan ke depan bagaimana Bulog membuka peluang ekspor ke depan," kata Budi.
 
Baca juga: Menko Airlangga: Harga Pangan Saat Ini Relatif Stabil!

 
Sedangkan pada komoditas jagung, Indonesia secara rerata mampu berproduksi hingga 24,27 juta ton di periode 2014-2018. Bahkan beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo menyampaikan, Indonesia telah berhasil mengurangi impor jagung yang semula 3,5 juta ton menjadi 800 ribu ton.
 
Komoditas jagung sebetulnya belum menjadi bahan pangan utama di Indonesia. Sebab, jagung lebih banyak digunakan sebagai pakan hewan ternak. Doni mengatakan, salah satu kendala di sektor jagung ialah kurangnya corn drying center (CDC).
 
"Kita kekurangan dryer. Jagung ini ketika sudah dipanen harus dikeringkan supaya tidak terkena jamur dan lainnya. Bulog terus mempersiapkan diri untuk menyediakan dryer itu," jelasnya.
 
Namun sejauh ini, imbuh Doni, ketahanan beras dan jagung dipastikan bakal tetap kuat meski dinamika global mengguncangkan kondisi pangan dunia. "Jadi beras dan jagung ini aman. Pangan lain seperti daging juga kita sejauh ini aman. Walau ada isu PMK itu semua saya pikir bisa diselesaikan dengan baik," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan