PT GNI. FOTO: PT GNI
PT GNI. FOTO: PT GNI

Profil PT GNI, Pabrik Nikel yang Pekerjanya Tewas hingga Pernah Diresmikan Jokowi

Angga Bratadharma • 17 Januari 2023 12:02
Jakarta: PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) kini tengah menjadi sorotan lantaran bentrokan yang terjadi di area smelter-nya. Tak main-main, bentrokan tersebut membuat satu pekerja lokal dan satu Tenaga Kerja Asing (TKA) meninggal dunia.
 
Dikutip Medcom.id, Selasa, 17 Januari 2023, dari keterangan di situs resminya dijelaskan GNI merupakan perusahaan smelting di Indonesia yang berdiri sejak 2019. Bisnisnya mengedepankan pertumbuhan jangka panjang dan menjaga etika dalam berbisnis.
 
Industri smelter nikel menerapkan proses Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) teknologi dengan mengembangkan 25 jalur produksi dan menghasilkan 1,9 juta Nickel Pig Iron (NPI) per tahun. Kemudian, PT GNI merupakan perusahaan pengolahan biji nikel yang dimiliki pengusaha tambang asal Tiongkok, Tony Zhou Yuan.

Pusat operasi PT GNI berada di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah dengan kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun.
Baca: Presiden Instruksikan Usut Tuntas Kerusuhan Pabrik Nikel Morowali

Sebagai informasi, PT GNI melakukan ekspor perdana produk hasil olahan nikel pada 20 Januari 2022. Pengiriman tersebut dilakukan melalui Pelabuhan Jety milik PT GNI yang terletak di Morowali Utara dengan membawa produk turunan nikel dalam bentuk NPI atau feronikel.
 
Tony Zhou Yuan, yang juga menjabat sebagai Direktur Operasional PT GNI menjelaskan, sebanyak 13.650 ton feronikel yang dikirim ke Tiongkok merupakan hasil olahan dari tiga tungku smelter yang telah beroperasi. Sedangkan nilai total atau nominalnya mencapai sekitar USD23 juta.
 
Berdasarkan penelusuran Medcom.id, Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam laman resmi Setkab, ternyata meresmikan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) bijih nikel milik PT GNI yang terletak di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, pada Senin, 27 Desember 2021.
Baca: 5 Fakta Bentrokan Maut Pekerja Lokal dan Asing di Morowali Utara

Kala itu, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa keberadaan smelter dengan kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun itu bakal meningkatkan nilai tambah hingga 14 kali lipat dibandingkan dengan bahan mentah nikel.
 
"Saya sangat menghargai, mengapresiasi pembangunan smelter oleh PT Gunbuster Nickel Industry. Ini akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit. Dari bijih nikel yang diolah menjadi feronikel ini nilai tambahnya meningkat 14 kali, dan jika dari bijih nikel diolah menjadi billet stainless steel akan meningkat nilainya 19 kali lipat," ucapnya.
 
Adapun sejumlah pejabat tinggi menemani Jokowi saat meresmikan pabrik PT GNI, yakni Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi, dan Direktur Utama PT GNI Wisma Bharuna.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan