Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan menuturkan, peningkatan ini mengindikasikan edukasi PT Pertamina (Persero) ke masyarakat berhasil. Terutama dalam Program Langit Biru.
"Saya kira ini hal menggembirakan ketika masyarakat kita sudah mulai beralih ke BBM dengan RON yang lebih tinggi. Ini membuktikan bahwa edukasi yang disampaikan sudah berhasil dengan baik sehingga kesadaran semakin kuat," kata Mamit, dikutip Rabu, 9 Juni 2021.
Masyarakat, kata Mamit, sudah mulai memahami keunggulan dari penggunaan BBM dengan RON tinggi jika dibandingkan dengan menggunakan BBM RON rendah. Karena, lanjut Mamit, performa mesin menjadi lebih optimal jika menggunakan BBM dengan RON yang tinggi.
"Kompresi mesin menjadi lebih optimal. Selain itu, jarak tempuh menjadi lebih jauh sehingga pengguna BBM RON tinggi menjadi lebih hemat," jelas dia.
Mamit mengimbau Pertamina tetap perlu melanjutkan program langit biru ke seluruh wilayah di Indonesia, serta tetap memberikan promo promo menarik agar semakin memikat konsumen.
Pemerintah, saran Mamit, perlu mendukung program langit biru. Apalagi perseroan berkomitmen untuk mengurangi emisi gas buang tidak ramah lingkungan seperti tercantum pada perjanjian Paris Agreement.
"Sesuai dengan Permen KLHK Nomor 20 tahun 2017, yang diatur untuk menggunakan BBM minimal RON 91," kata dia.
Adapun dalam dua bulan terakhir, proporsi konsumsi BBM ramah lingkungan (pertalite, pertamax, dan pertamax turbo) di Kendari naik menjadi 91,7 persen. Sebaliknya, proporsi konsumsi premium menurun dengan persentase hanya 8,3 persen dari sebelumnya sekitar 27 persen.
Sementara di Kota Makassar, konsumsi BBM yang lebih ramah lingkungan juga meningkat dengan proporsi 88,1 persen, dari total BBM jenis gasoline yang dikonsumsi oleh pengguna kendaraan.
Program Langit Biru
Pertamina merilis konsumsi BBM nonsubsidi ramah lingkungan sejak pemberlakuan Program Langit Biru (PLB) di berbagai daerah. Mulai Jawa, Sumatra, hingga Kalimantan. Di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, mengalami tren peningkatan secara signifikan.Unit Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Regional Sulawesi, LaOde Syarifuddin Mursali memaparkan kondisi itu berbanding terbalik dengan proporsi premium bersubsidi yang turun dengan persentase hanya 11,9 persen. Sebelumnya mendominasi dengan proporsi sekitar 70 persen.
Konsumsi BBM ramah lingkungan tertinggi saat ini yang dikonsumsi masyarakat Makassar adalah BBM jenis Pertalite RON 90 dengan angka proporsi 80,6 persen, dibandingkan total BBM jenis Gasoline yang dikonsumsi masyarakat.
"Penerimaan masyarakat terhadap PLB sangat luar biasa, dengan melihat tren konsumsi saat ini, kami melihat kesadaran akan pentingnya penggunaan BBM berkualitas dan ramah lingkungan di Makassar sudah mulai tinggi," papar Laode.
Pihaknya berharap, melalui PLB Pertamina dapat mengedukasi manfaat BBM berkualitas dengan membuat masyarakat merasakan sendiri manfaatnya.
Selain proporsi konsumsi Pertalite yang meningkat, tambah dia, proporsi Bahan Bakar Berkualitas (BBK) jenis pertamax dan pertamax turbo juga mencatatkan pertumbuhan konsumsi.
Tercatat, peningkatan proporsi konsumsi Pertamax sebesar 7,1 persen dari sebelumnya 5,1 persen, kemudian Pertamax Turbo menjadi 0,5 persen bergerak tipis dari sebelumnya 0,4 persen serta diestimasi akan terus bergerak seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap manfaat penggunaan BBM berkualitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News