Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Foto: MI/Susanto.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Foto: MI/Susanto.

Meski Berencana Impor, Penyerapan Padi Petani Tetap Jadi Prioritas

Antara • 04 Oktober 2023 21:46
Jakarta: Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau akrab disapa Buwas menegaskan, penyerapan padi hasil produksi petani dalam negeri tetap menjadi prioritas dalam rangka untuk mencukupi cadangan beras pemerintah.
 
Pernyataan tersebut disampaikan Budi Waseso terkait rencana pemerintah yang akan kembali membuka keran impor beras untuk mencukupi cadangan beras pemerintah hingga 2024.
 
"Berapapun produksi petani semua akan terus ditampung atau diserap," kata Budi saat meninjau ketersediaan pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2023.

Menurut Buwas, setiap produksi petani tersebut akan diserap dengan ketentuan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah terbaru, yakni senilai Rp5.000 per kilogram atau lebih besar 20 persen dari semula Rp4.200 per kg.
 
Hal tersebut sebagaimana dilakukan penyerapan atas hasil produksi padi petani pada periode Januari-September 2023 yang jumlahnya mencapai sekitar 820 ribu ton.
 
Hanya saja, Buwas menyebutkan, pihaknya mengkhawatirkan jumlah serapan akan berkurang, karena adanya potensi terjadi penurunan jumlah produksi petani pada musim panen yang akan berlangsung awal 2024.
 
Baca juga: Antisipasi Dampak El Nino, Indonesia Bakal Impor Beras 1 Juta Ton dari Tiongkok
 

Gara-gara badai el nino


Penurunan produksi padi tersebut terjadi akibat bencana kekeringan yang saat ini sedang melanda sebagian besar daerah penghasil padi akibat masih aktifnya badai El-Nino.
 
Data Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi anomali cuaca ini memicu adanya defisit beras yang lebih rendah ketimbang realisasi panen sebelumnya yang mencapai 7,2 juta ton. Sementara kebutuhan konsumsi beras rata-rata per bulan di Indonesia 2,55 juta ton per bulan
 
"Oleh sebab itu supaya kebutuhan pasar tidak terganggu di tengah fenomena alam ini, kita menggunakan beras impor," kata dia.
 
Data Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) melaporkan, kuota penugasan impor beras yang bergulir untuk tahun ini mencapai 2,9 juta ton, dan pemerintah berencana mengimpor satu juta ton lagi beras yang salah satunya berasal dari Tiongkok.
 
Terlepas dari itu, Buwas memastikan, Bulog masih memiliki cadangan sebanyak 1,7 juta ton beras untuk mencukupi kebutuhan masyarakat sebagai bantuan pangan hingga akhir tahun ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan