Pupuk Kaltim dan Genting Oil Kasuri Pte Ltd berkolaborasi pasok gas bumi untuk kawasan industri pupuk di Fakfak, Papua Barat. Foto: dok PKT.
Pupuk Kaltim dan Genting Oil Kasuri Pte Ltd berkolaborasi pasok gas bumi untuk kawasan industri pupuk di Fakfak, Papua Barat. Foto: dok PKT.

Memasok Gas Bumi di Bumi Papua

Ade Hapsari Lestarini • 08 Februari 2023 22:19
Jakarta: PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) dan Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL) berkolaborasi memastikan pasokan gas bumi aman guna memenuhi kebutuhan proyek pembangunan kawasan industri pupuk di Fakfak, Papua Barat.
 
GOKPL merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang energi yang memiliki potensi sumber daya gas bumi cukup besar. Sumber gas yang dipasok untuk proyek pembangunan ini akan diambil dari sumber gas yang telah disepakati yakni Lapangan Asap, Merah, dan Kido (AMK) di Kasuri, Papua Barat. Adapun rencana penyaluran gas ini akan mulai dilaksanakan pada tahap pre-commissioning di kuartal II-2027.
 
"Kolaborasi Genting Oil dan Pupuk Kaltim dilakukan sehubungan dengan adanya penambahan potensi produksi gas di Lapangan Asap, Merah, dan Kido wilayah Kasuri Papua Barat. Gas ini diperuntukkan membangun satu pabrik pupuk di Papua. Kita merasakan strategisnya, untuk bisa memanfaatkan lahan yang masih luas dan potensi Papua untuk sektor pertanian yang sangat terbuka untuk mendukung jaminan ketahanan pangan bagi Indonesia di masa mendatang. Kita harapkan Head of Agreement (HoA) antara Genting Oil dan Pupuk Kalimantan Timur mampu meningkatkan kemampuan untuk selalu memberikan nilai tambah dan berkontribusi kepada penerimaan negara di masa mendatang untuk kemakmuran masyarakat kita," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif, dilansir dalam keterangan tertulis, Rabu, 8 Februari 2023.

Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari ditetapkannya pembangunan pabrik pupuk urea di Papua Barat sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh pemerintah Indonesia. Yang kemudian diamanatkan kepada PKT.
 
"PKT tentunya siap melaksanakan tugas yang sudah diamanahkan. Kita harapkan dengan kerja sama ini, nantinya dapat dipastikan pasokan gas bumi aman guna memenuhi kebutuhan proyek pembangunan kawasan industri pupuk di Fakfak Papua Barat. Pembangunan Pabrik Papua Barat ini menjadi langkah besar yang sudah ditargetkan PKT dalam usia 40 tahun kedua Insyaallah, pada HUT ke-50 nanti, pengantongan perdana urea di kawasan industri ini bisa terealisasi," ujar Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi.
 
Baca juga: Cara Ini Bikin Penyaluran Gas Bumi di Indonesia Bisa Merata

Bantu keberlanjutan produksi pupuk dalam negeri

Mengingat gas bumi merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan dalam industri petrokimia dan pupuk, maka kerja sama antara PKT dan Genting Oil ini tentunya akan membantu memastikan stabilitas dan keberlanjutan produksi pupuk dalam negeri.
 
"Dengan kesiapan akan peningkatan produktivitas pupuk dalam negeri, kami harapkan pembangunan pabrik ini akan menjadi salah satu penopang kemandirian pupuk dalam negeri dan memastikan tercapainya ketahanan pangan nasional," tambah Rahmad.
 
Proyek pembangunan kawasan industri pupuk di Fakfak Papua Barat ini nantinya akan memiliki kapasitas produksi pupuk Urea sebesar 1,15 juta ton dan 660 ribu ton untuk amoniak. Ini merupakan salah satu pengembangan di fase kedua pertumbuhan PKT, yang ditargetkan mampu terealisasi dalam lima tahun ke depan. Melalui proyek pembangunan ini juga diharapkan bisa membawa PKT menempati peringkat atas Pabrik Pupuk Urea di Asia Pasifik.
 
General Manager Genting Oil Kasuri Pte. Ltd., Ngakan Ketut Nurcahya Sentanu turut menyampaikan kerja sama ini merupakan kerja sama yang baik untuk mendukung program pemerintah.
 
"Kami menyambut baik kerja sama ini, terutama dalam mendukung proyek strategis nasional di Papua. Tentunya kami berharap dari kerja sama ini nantinya bisa menjadi salah satu bagian yang menyukseskan terjadinya proyek pembangunan kawasan industri pupuk di Fakfak Papua Barat ini. Kami berharap juga target-target yang sudah ada bisa berjalan dengan baik dan pasokan gas untuk pabrik di Papua Barat ini bisa tercukupi," pungkasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan