Hal ini terjadi di seluruh dunia seperti Amerika Serikat, Eropa, hingga kawasan Asia Pasifik. Semua tidak luput dari gelombang pemecatan dan menjadikan perusahaan untuk mencari tenaga kerja yang lebih terjangkau dan efisien, dengan produktivitas yang terjaga melalui pekerjaan jarak jauh dan fleksibel didukung oleh platform teknologi masa kini.
Hadirnya kesempatan ini membuat Indonesia pun dapat turut berpartisipasi dalam menyediakan tenaga kerja digital siap kerja untuk perusahaan global ini dengan investasi yang lebih terjangkau. Ditambah lagi dengan laporan dari Gartner yang memprediksi investasi perusahaan untuk IT di seluruh dunia meningkat hingga 2,4 persen di 2023 ini.
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh salah satu platform pencarian kerja di Asia yang memiliki lebih dari 30 ribu lowongan kerja aktif, meski ada banyak pemecatan yang terjadi di perusahaan besar, namun yang sebenarnya terjadi adalah penyebaran lowongan kerja untuk para remote dan flexible worker.
Hal ini dilatarbelakangi dari efisiensi yang terjadi selama pandemi serta kesempatan yang tercipta dari gaya hidup yang terbentuk selama masa pandemi. Beberapa bidang kerja yang terdampak antara lain dari bagian operasional, keuangan, human resource, dan juga sales dan marketing. Namun untuk talenta digital masih dikatakan sebagai skill yang paling dicari oleh banyak perusahaan dan dilihat sebagai skill yang bukan saja menjadi nilai tambah tapi juga menjadi keharusan untuk tenaga siap kerja. Pencarian tenaga kerja justru meluas lebih banyak ke daerah Indonesia dan Vietnam terutama dari sisi tenaga kerja digital.
Baca juga: Pekerja Terampil Digital Dongkrak PDB Tahunan Indonesia Rp621,4 Triliun |
Peluang baru bagi talenta digital
Karena itu, dalam gelombang pemecatan karyawan yang terjadi ini Practicum justru melihat peluang baru bagi para talenta siap kerja digital untuk meningkatkan talenta mereka dalam bidang digital yang masih terus akan dicari oleh banyak perusahaan bukan hanya perusahaan teknologi saja tetapi juga perusahaan yang secara umum sedang melakukan transformasi digital baik di Indonesia dan dunia, hal ini sesuai dengan visi misi Practicum untuk mewujudkan dua juta tenaga IT profesional di era Indonesia emas di 2045."Practicum juga membantu para alumninya untuk melihat peluang dari pekerjaan digital yang ditawarkan baik oleh perusahaan global dan juga perusahaan di Indonesia. Selain itu, Practicum global juga membantu menawarkan lulusannya kepada para perusahaan mitra dari Practicum. Dengan ini diharapkan Practicum bisa mengakselerasi dua juta tenaga kerja digital Indonesia sesuai dengan misi Practicum Indonesia dan tujuan dari Indonesia Emas 2045," jelas Southeast Asia Director Practicum Herdian Mohammad, dalam keterangan resminya, Rabu, 22 Februari 2023.
Upskilling dan reskilling bukan hanya penting bagi para pencari kerja secara umum, namun juga penting bagi perusahaan yang memahami pentingnya transformasi digital untuk kelangsungan bisnis. Pengembangan kemampuan digital ini bisa dilakukan baik secara internal maupun bekerja sama dengan pihak eksternal ahli yang memiliki pengalaman dalam membangun tenaga digital siap kerja berstandar Internasional, seperti Practicum.
Upskilling digital bisa membantu perusahaan meningkatkan nilai produktivitas karyawannya, dan bagi para pencari kerja dapat menjadi nilai tambah dalam mencari peluang kerja yang lebih ideal. Sementara reskilling juga bisa membantu para pekerja untuk beralih profesi untuk mendapatkan gaya hidup yang lebih fleksibel dan kesempatan yang lebih baik, serta bagi perusahaan yang menggunakan reskilling bisa membantu mengurangi pemecatan.
Menurut laporan dari World Economic Forum, 84 persen pengusaha sudah berencana untuk memperluas kerja jarak jauh dengan implementasi dan transformasi digital untuk memfasilitasi kolaborasi. Dengan kebutuhan ini, pencarian kesempatan untuk melakukan pembelajaran online meningkat pesat dengan fokus lebih banyak di skill digital seperti analisis data dan teknologi informasi.
Baca juga: Berikut Tips Menjaga Keamanan bagi Pengguna Fintech untuk Hindari Penyalahgunaan Data |
Pergeseran karier
Hal ini juga menyebabkan adanya pergeseran karier bagi pekerjaan yang paling dicari untuk bisa memfasilitasi jarak jauh dan fleksibilitas. Beragam program yang ditawarkan oleh Practicum berdasarkan profesi; Data Scientist, Data Analyst, dan Web Developer banyak diminati oleh para fresh graduate di seluruh dunia yang tertarik pada bidang teknologi dan ingin bertumbuh serta bekerja di lingkungan yang modern dan ingin meningkatkan keahlian mereka, hingga para pekerja profesional yang ingin memahami pentingnya sebuah literasi data di bidang teknologi dan percaya pada pentingnya pengembangan diri yang aktif.Practicum telah menghasilkan lebih dari 6.000 alumni yang lulus dalam kurun waktu dua tahun. Selain itu, hampir 80 persen alumni Practicum telah langsung mendapatkan pekerjaan setelah lulus tanpa pendidikan teknis dan 70,4 persen alumni Practicum berhasil mendapatkan pekerjaan tanpa memiliki pengalaman di bidang TI sebelumnya.
"Saat ini, dari tiga kelas berdasarkan profesi yang ditawarkan oleh Practicum Indonesia, peminatan dari para murid adalah 43 persen menjadi Data Analyst, 34 persen menjadi Data Scientist, dan 23persen menjadi Web Developer. Minat terhadap jurusan profesi digital terus bertambah sehingga tahun ini Practicum akan segera menawarkan kelas baru yaitu QA Engineer dan Python Developer," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News