Ilustrasi. Foto: Freepik
Ilustrasi. Foto: Freepik

Usai Yolo dan Fomo, Ada Fopo yang Bikin Keuanganmu Seret, Apa Itu?

Medcom • 01 Oktober 2024 18:08
Jakarta: Setelah marak istilah YOLO (You Only Live Once) dan FOMO (Fear of Missing Out), kini muncul lagi tren baru yang patut diwaspadai, yaitu FOPO (Fear of Other People’s Opinions).
 
Banyak orang merasa cemas terhadap pandangan atau penilaian orang lain, hingga akhirnya mengorbankan keputusan finansial mereka demi tampil sesuai harapan sosial.
 
Fenomena ini bisa berdampak besar pada kesehatan keuangan seseorang, membuat pengeluaran menjadi tidak terkendali hanya demi kesan yang diinginkan. Jadi, apa sebenarnya FOPO dan bagaimana hal ini bisa mengganggu keuangan?

Mengutip laman HSB Investasi, simak beberapa penjelasan tentang FOPO yang harus kamu ketahui.

Mengenal FOPO (Fear of Other People's Opinion)

FOPO, atau ketakutan terhadap pendapat orang lain, merujuk pada perasaan cemas yang mendalam mengenai bagaimana orang lain menilai diri kita. Fenomena ini bisa berdampak pada banyak aspek kehidupan, mulai dari cara kita mengambil keputusan hingga interaksi sosial dan kualitas hubungan dengan orang lain.
 
Kecenderungan ini sering kali menghambat kita untuk mencapai potensi maksimal, karena bisa menyebabkan kita berusaha terlalu keras untuk memenuhi ekspektasi orang lain, sehingga melupakan siapa diri kita yang sebenarnya.
 
Baca juga: FOMO Adalah: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Faktor-Faktor Penyebab FOPO

1. Pengalaman masa lalu

Trauma atau pengalaman tidak menyenangkan yang dialami di masa lalu sering kali menjadi akar dari FOPO. Misalnya, tekanan sosial yang dialami saat di sekolah atau penolakan yang menyakitkan bisa meninggalkan dampak mendalam, membuat seseorang terus-menerus merasa cemas terhadap pandangan orang lain.

2. Standar sosial

Tekanan untuk memenuhi ekspektasi sosial dari lingkungan dapat memperkuat FOPO. Dalam budaya yang kompetitif atau lingkungan kerja yang sangat memperhatikan penilaian atasan, individu mungkin merasa terpaksa untuk selalu menunjukkan performa terbaik agar diterima oleh orang lain.

3. Kecemasan sosial

Orang yang mengalami FOPO seringkali memiliki tingkat kecemasan sosial yang tinggi. Rasa takut berlebihan terhadap interaksi sosial atau situasi saat mereka dapat dinilai oleh orang lain dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan kualitas hidup secara keseluruhan.

4. Rendahnya rasa percaya diri

Perasaan kurang percaya diri dapat memperburuk FOPO. Ketika seseorang merasa tidak berharga, mereka lebih rentan terhadap penilaian negatif dari orang lain, sehingga menjadi semakin khawatir tentang bagaimana orang lain melihat mereka.

5. Ketakutan akan penolakan

FOPO seringkali dipicu oleh ketakutan akan penolakan atau kritik dari orang lain. Individu yang mengalami FOPO mungkin merasa perlu untuk menyenangkan orang lain atau mencari persetujuan agar terhindar dari kemungkinan ditolak atau dinilai negatif oleh lingkungan sekitar.
 
Baca juga: Beginilah, Tips Mudah Menabung Harian Beserta Manfaatnya

Dampak FOPO terhadap Keuangan

FOPO, atau ketakutan terhadap pendapat orang lain, dapat memengaruhi pengelolaan keuangan individu dengan signifikan.
 
Salah satu dampaknya adalah pengeluaran tidak terencana, dengan individu merasa tertekan untuk menunjukkan gaya hidup atau barang-barang yang diinginkan oleh orang lain. Berikut dampak dari FOPO terhadap keuangan:

1. Pengeluaran yang berlebihan

Individu yang terpengaruh FOPO cenderung menghabiskan uang untuk barang-barang tidak penting demi memenuhi harapan sosial, sehingga menciptakan ketidakseimbangan dalam keuangan mereka.

2. Keputusan investasi yang tidak tepat

Ketakutan akan penilaian orang lain dapat mendorong individu untuk melakukan investasi berisiko tinggi tanpa pertimbangan matang, merugikan rencana keuangan jangka panjang.

3. Menghindari risiko yang sehat

FOPO juga membuat seseorang ragu untuk mengambil risiko finansial yang konstruktif, seperti memulai usaha atau investasi yang menjanjikan, sehingga terjebak dalam zona nyaman.

4. Menumpuk utang

Ketakutan ini dapat menyebabkan individu mengambil pinjaman lebih dari kemampuan mereka untuk membayar, yang akhirnya berpotensi menciptakan masalah finansial serius dan siklus utang yang sulit diatasi.
 
Baca juga: 3 Gaya Gen Z Atur Finansial
 

Lalu bagaimana cara mengatasi FOPO?

Langkah pertama adalah mengenali pola pikir dan perilaku yang muncul akibat FOPO untuk memahami pengaruhnya dalam hidup. Berikut cara mengatasi FOPO :

1. Kenali dan sadar diri

Identifikasi situasi yang memicu ketakutan akan penilaian orang lain. Dengan memahami diri sendiri, kita bisa mengubah pola pikir negatif dan mencari dukungan dari orang terdekat.

2. Tetap fokus pada tujuan

Fokus pada tujuan dan nilai-nilai pribadi sangat penting. Kenali apa yang berarti bagi kita, sehingga keputusan yang diambil sesuai dengan keinginan kita, bukan hanya harapan orang lain.

3. Lakukan pendekatan rasional

Hadapi FOPO secara rasional dengan melihat situasi objektif. Ambil keputusan berdasarkan pertimbangan matang, seperti membuat daftar pro dan kontra atau berkonsultasi dengan orang terpercaya.

4. Perkuat kepercayaan diri

Tingkatkan kepercayaan diri dengan mengakui nilai dan pencapaian diri sendiri. Tetapkan tujuan kecil untuk mencapai keberhasilan yang dapat meningkatkan keyakinan dalam mengambil keputusan.

5. Perluas lingkaran sosial

Pertimbangkan untuk bergabung dalam komunitas yang mendukung nilai-nilai kita. Mendapatkan dukungan dari orang-orang positif dapat mengurangi rasa terasing dan meningkatkan kepercayaan diri dalam menghadapi FOPO.
 
FOPO semakin relevan di tengah tekanan sosial setelah munculnya istilah YOLO dan FOMO. Ketakutan terhadap pendapat orang lain dapat merusak kesehatan keuangan, mendorong pengeluaran berlebihan dan keputusan investasi buruk.
 
Namun, dengan mengenali diri sendiri, fokus pada tujuan, dan memperkuat kepercayaan diri, individu dapat mengatasi FOPO dan mengelola keuangan dengan lebih bijaksana.
 
Bergabung dengan komunitas positif juga membantu mengurangi dampak negatif FOPO, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan pribadi dan finansial Langkah-langkah ini membantu kita hidup dengan lebih nyata dan seimbang. (Nanda Sabrina Khumairoh)
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan