Fenomena ini bisa membuat seseorang merasa cemas karena merasa tidak mengikuti apa yang sedang terjadi di sekitar mereka. Di bawah ini penjelasan lebih lanjut mengenai FOMO yang dikutip dari beberapa sumber.
Asal Usul dan Pengertian FOMO
Dikutip dari news.uad.ac.id, istilah FOMO pertama kali diperkenalkan oleh Patrick J. McGinnis pada 2004 dalam artikelnya yang berjudul “Social Theory at HBS: McGinnis ‘Two FOs’” di Harbus, majalah dari Harvard Business School. McGinnis menciptakan istilah ini untuk menggambarkan perasaan cemas yang dialami oleh orang-orang yang takut kehilangan momen atau informasi penting di era berkembangnya teknologi dan internet.FOMO membuat seseorang merasa ketinggalan dan menganggap kehidupan orang lain di media sosial lebih baik atau menyenangkan ketimbang hidupnya sendiri. Akibatnya, mereka akan mencoba mengikuti tren agar terlihat bahagia dan keren.
Dampak Negatif FOMO
FOMO dapat berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari karena mereka yang mengalami FOMO cenderung merasa tidak puas dengan kehidupan mereka sendiri. Beberapa dampak negatif FOMO dilansir dari brainacademy.id antara lain:- Insecure atau rasa tidak percaya diri muncul karena mungkin awalnya iri melihat kehidupan orang lain yang tampak lebih sempurna di media sosial
- Perilaku impulsif seperti membeli barang atau mengikuti kegiatan hanya untuk tidak merasa ketinggalan tren, meskipun hal tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan atau kemampuan finansial
- Menurunnya produktivitas bisa terjadi karena terlalu sering mengecek media sosial yang dapat mengganggu fokus dan produktivitas dalam bekerja atau belajar
Gejala FOMO
Dikutip dari djkn.kemenkeu.go.id, gejala FOMO dapat dikenali melalui beberapa kebiasaan, seperti:- Selalu memeriksa gadget, bahkan saat baru bangun tidur atau sebelum tidur
- Lebih peduli dengan kehidupan di media sosial daripada kehidupan nyata
- Selalu ingin tahu tentang gosip terbaru atau kehidupan orang lain
- Mengeluarkan uang melebihi kemampuan untuk mengikuti tren
- Mengatakan "ya" pada ajakan yang sebenarnya tidak diinginkan hanya untuk tidak merasa ketinggalan
Mengatasi FOMO
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi FOMO, di antaranya:1. Fokus pada diri sendiri
Sadari bahwa setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda. Tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain.2. Batasi penggunaan media sosial
Mengurangi waktu yang dihabiskan di media sosial dapat membantu mengurangi perasaan cemas.3. Cari koneksi nyata
Jalin hubungan sosial di dunia nyata, bukan hanya melalui media sosial.4. Hargai diri sendiri
Syukuri apa yang dimiliki dan fokus pada hal-hal positif dalam hidup.Itulah penjelasan soal FOMO. Apakah Sobat Medcom pernah mengalaminya? (Shofiy Nabilah)
| Baca juga: Suka FOMO? Ini Dampak Negatif dan Cara Mengatasinya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id