Hal itu disampaikan Jerry saat bertemu Menteri Perdagangan Korsel Ahn Duk Geun di Seoul. Pertemuan dihadiri juga oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Relaksasi yang diatur dalam Permendag Nomor 8 tahun 2024 adalah adanya penghapusan syarat pertimbangan teknis untuk 7 komoditas yang tadinya memerlukan pertimbangan teknis dari Kementerian Perindustrian," kata Jerry melalui keterangan tertulis, Rabu, 22 Mei 2024.
Politikus Partai Golkar itu menjelaskan Indonesia menerapkan aturan kewajiban pertimbangan teknis (pertek) terhadap 11 komoditas. Pertek diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian.
Keberadaan syarat tersebut membuat pengajuan pertek banyak yang tidak disetujui. Bedasarkan data Indonesia National Single Window (INSW), pengajuan pertek sebanyak 3.210 permohonan. Namun, hanya 1.759 Pertek yang telah diterbitkan sebelum Permendag Nomor 8 Tahun 2024 diterbitkan.
"Hal ini jelas menunjukan bahwa Kemendag berkomitmen untuk terus memperlancar arus barang bahan baku dan barang modal yang diperlukan oleh industri hasil investasi," ungkap dia.
Baca juga: Upaya Kemendag Percepat Penerbitan Izin Impor |
Jerry kembali menegaskan, bahwa Permendag 8 tahun 2024 ini menunjukan komitmen Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Perdagangan, dalam membuat kebijakan yang memberikan percepatan proses perizinan bahan baku dan barang modal.
Selain peniadaan pertek terhadap tujuh komoditas, Kemendag juga berkomitmen mempercepat pengajuan persetujuan impor (PI). Hal itu terlihat dari 1.616 pengajuan, Kemendag telah mengeluarkan 1.379 PI atau 85,33 persen.
Contoh lainnya yaitu pengajuan PI komoditas besi dan baja. Berdasarkan data INSW, 1.045 pengajuan PI yang diajukan, Kemendag telah menerbitkan 898 permohonan atau 85,9 persen.
"Artinya, Kemendag selalu siap dan cepat dalam memberikan PI sebagai bentuk dari komitmen pemerintah untuk mempermudah proses perijinan," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Ahn Duk-Geun merespons dengan sangat baik dan positif terhadap kebijakan relaksasi yang disampaikan. Dia berharap ke depan akan memperlancar arus bahan baku industri hasil investasi perusahaan Korsel di Indonesia dan mengembangkan akses pasar untuk produk yang dihasilkan dari investasi tersebut yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia dan Korea.
Secara khusus, Menteri Ahn mengucapkan banyak terima kasih kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wamendag Jerry Sambuaga. Dia mengakui Korsel kesulitan mengekspor bahan bakuu ke Indonesia sebelum Permendag Nomor 8 Tahun 2024 diterbitkan.
Sebagai informasi, Korsel menjadi negara investor terbesar ke-7 di Indonesia. Total Foreign Direct Investment (FDI) mencapai sekitar USD 2,5 miliar pada 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News