LRT Jabodebek akan disubsidi. Foto. dok MI/Usman Iskandar.
LRT Jabodebek akan disubsidi. Foto. dok MI/Usman Iskandar.

Kalau Disubsidi, Berapa Sih Tarif Awal LRT Jabodebek?

Insi Nantika Jelita • 20 April 2023 11:08
Jakarta: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana memberikan subsidi dalam bentuk Public Service Obligation (PSO) untuk kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek).
 
Dengan mendapat subsidi, tarif terendah moda transportasi tersebut akan lebih murah dari usulan tiket yang diajukan LRT Jabodebek, sebesar Rp12 ribu per penumpang.
 
"Bisa jadi di bawah Rp12 ribu untuk tarif awal. Sementara untuk tarif terjauh itu diusulkan sebesar Rp24 ribu-Rp25 ribu," kata Manager Public Relation LRT Jabodebek Kuswardojo saat dikonfirmasi, dilansir Mediaindonesia.com, Kamis, 20 April 2023.

Untuk kepastian tarif LRT Jabodebek akan dituangkan dalam peraturan menteri perhubungan (permenhub). Kuswardojo mengatakan saat ini pihaknya belum menerima permenhub tersebut sebagai dasar pemberlakuan tarif LRT Jabodebek.
 
"Kami masih menunggu keputusan dari Kemenhub. Semoga segera bisa kami terima keputusan terkait tarif tersebut," pungkasnya.
 
Baca juga: Mau Jajal LRT Jabodebek? Simak Stasiun yang Bakal Dilintasi, Biar Gak Nyasar..

Bakal beroperasi pada Agustus 2023, LRT Jabodebek memiliki lintasan sepanjang 44,43 kilometer (km). Terdapat tiga lintasan kereta dengan 18 titik atau stasiun pemberhentian.

3 lintasan kereta LRT tersebut ialah:

  1. Cawang-Cibubur (Stasiun Harjamukti).
  2. Cawang-Dukuh Atas.
  3. Cawang-Bekasi Timur (Stasiun Jatimulya).

Bocoran Kemenhub

Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal menjelaskan akan diberlakukan tarif progresif pada LRT Jabodebek.
 
Untuk satu kilometer pertama dikenakan tarif Rp3.000. Kemudian, kilometer selanjutnya tarif yang dipasang sebesar Rp825. Sehingga, untuk jarak terdekat di bawah 10 km akan dikenakan tarif sebesar Rp10.425 dan jarak terjauh di atas 20 km dikenakan tarif Rp29.400.
 
Penerapan tarif ini tengah menunggu penetapan dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. "Kita tunggu saja permenhub-nya. Insyaallah dalam waktu dekat (terbit)," ucapnya kepada wartawan.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan