Meski demikian, petani perlu mengantisipasi risiko gangguan hama penyakit tanaman atau Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang kerap membayangi panen petani. Di musim hujan petani wajib mewaspadai serangan hama seperti hawar daun bakteri (HDB), sundep, wereng batang cokelat, kutu kebul, hama blas, dan lain sebagainya.
Di pertengahan 2023, Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga mencatat terdapat 46 hektare (ha) sawah terkena hama wereng batang coklat yang juga merupakan vektor penyakit tungro pada Tanaman padi.
Jika tidak dikendalikan dengan baik potensi serangan OPT tentunya akan berdampak bagi ketersediaan pasokan dan harga komoditas pertanian penting seperti padi, jagung, cabai, dan bawang merah. Lebih dari itu, ketidakstabilan harga akibat pasokan yang terganggu tentunya akan memberikan imbas pada tingginya angka inflasi.
PT Delta Giri Wacana (DGW Group) melalui anak usaha PT Dharma Guna Wibawa yang menjalankan kegiatan usaha di segmen pestisida memiliki sederet produk pengendalian hama yang dapat membantu menjaga hasil produksi petani, seperti dalam mengendalikan hama wereng batang cokelat (Nilaparvata lugens) yang kerap menyerang di saat musim penghujan.
DGW Group memiliki Bypass 60/20 WG insektisida dengan kandungan dua bahan aktif yaitu pimetrozin 60 persen ditambah nitenpyram 20 persen yang memiliki Knock Down Effect yang sangat kuat sehingga bisa dengan cepat mengendalikan hama wereng batang cokelat yang menyerang Tanaman Padi.
Selain hama dari golongan serangga, pengendalian OPT yang diakibatkan oleh jamur patogen juga perlu diperhatikan di awal musim penghujan. Explore 250 EC merupakan salah satu fungisida sistemik yang dimiliki DGW Group yang mampu untuk mengendalikan OPT dan memaksimalkan hasil panen komoditas padi.
Selain padi, komoditas seperti bawang merah, jagung, cabai, tomat, dan lain sebagainya, juga bisa maksimal hasilnya. Manfaat dan keunggulan seperti pada tanaman padi dengan membuat gabah menjadi bening, bersih, dan mengkilap serta membuat tanaman padi lebih tahan dari penyakit rebah.
Baca juga: Program Agrosolution Sukses Bikin Produktivitas Petani Rembang Naik 17% |
Terbukti berantas hama
Dase, petani padi asal Karawang, Jawa Barat, mengakui setelah menggunakan Explore 250 EC, tanaman padinya terhindar dari hama blas atau kresek. Padi yang ditanam pun hasilnya bening, kuning, dan lebih berisi.
"Saya menggunakan Explore 250 EC biasanya pada umur padi bunting, dan sebagai pembening 10 hari sebelum panen dengan takaran per hektarenya saya menggunakan dua botol Explore ukuran 250 ml," tutur Dase, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 27 Maret 2024.
Marketing Manager PT Dharma Guna Wibawa Bambang Supriadi mengatakan, Explore 250EC berfungsi sebagai fungisida yang sangat efektif dalam mengendalikan jamur patogen penyebab penyakit pada tanaman.
"Selain itu, juga berfungsi sebagai pembobot dan pembening gabah padi sehingga hasil panen padi menjadi lebih berkualitas," jelas dia.
Diketahui, beras menjadi komoditas penting bagi masyarakat Indonesia. Ketersediaan pasokan beras tentunya penting dalam membangun ketahanan pangan nasional.
Menurut data di 2023, konsumsi beras nasional tercatat sebesar 35,7 juta ton. Sementara, beras yang mampu dihasilkan dari dalam negeri hanya sebesar 34 juta ton, sehingga terjadi gap dan kelangkaan.
Kelangkaan persediaan beras diikuti kenaikan harga yang belakangan terjadi, sehingga membutuhkan peran serta pemangku kepentingan baik di hulu maupun hilir.
"Termasuk dari sektor industri agrokimia dalam menghadirkan produk solusi pertanian yang berkualitas dan teruji," kata Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id