Ilustrasi Pembangunan Smelter. Foto: Dokumentasi Antam
Ilustrasi Pembangunan Smelter. Foto: Dokumentasi Antam

Proyek Smelter Amman di Batu Hijau Hampir Sentuh 50%

Antara • 07 November 2022 12:32
Jakarta: Progres proyek pembangunan pabrik pengolahan (smelter) mineral logam yang dikembangkan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (Amman) hingga awal November 2022 hampir mencapai 50 persen.
 
Dana yang sudah dikeluarkan untuk pembangunan tersebut mencapai USD465 juta dari total kebutuhan investasi yang diperkirakan USD982 juta atau setara Rp14,7 triliun.
 
"Amman memproyeksikan pembangunan smelter tuntas pada 2024 dari proyeksi awal yang ditetapkan pemerintah pada Juni 2023," kata Head of Corporate Communications PT Amman Mineral Nusa Tenggara  Kartika Octaviana, dilansir Antara, Senin, 7 November 2022.

Kartika mengatakan pembangunan smelter di Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, ini sedikit mundur dari jadwal seharusnya, karena pandemi covid-19 yang membuat sejumlah pertemuan tatap muka untuk membahas spesifikasi teknik dan rekayasa smelter tertunda akan berdampak pada timeline pengerjaan konstruksi, serta keterlambatan dalam proses negosiasi dan financial statement decision.
 
Baca juga: Timah Keluarkan Investasi hingga Rp1,2 Triliun Bangun Smelter di Muntok

Sementara itu, pada tahun ini tantangan semakin besar dengan adanya konflik Ukraina-Rusia juga turut memengaruhi beberapa hal, yakni terhambatnya supply chain, berupa meningkatnya biaya mobilisasi barang dan manusia, kekurangan kontainer, hingga penutupan port.
 
"Akibatnya mobilisasi peralatan dan perlengkapan besar yang sangat penting untuk konstruksi smelter terutama dari Eropa mengalami keterlambatan dari jadwal awal," ujarnya.
 
Ia memastikan pihaknya tidak akan mundur dalam mengerjakan proyek ini karena sudah hampir 50 persen investasi yang telah dikucurkan.
 
"Artinya, kami tetap berkomitmen menyelesaikan pembangunan smelter, apalagi pendanaan juga sudah tersedia," ucapnya.
 
Proyek smelter Batu Hijau diproyeksikan memiliki kapasitas produksi 222 ribu ton katoda tembaga. Selain itu, smelter nantinya menghasilkan 17,8 ton emas, 54,7 ton perak, dan 830 ribu asam sulfat.
 
Head of Social Impact Amman Priyo Pramono menambahkan, capaian verifikasi enam bulan selalu melampaui target dan pembangunan camp telah selesai pada Oktober 2022.
 
Konstruksi smelter dan fasilitas pendukung juga telah dimulai sejak Juli 2022 dengan pemasangan tiang pancang antara lain instalasi fasilitas special water, berupa air desalisasi dan demineralisasi.
 
"Mobilisasi kontraktor ke wilayah konstruksi juga telah dilakukan," katanya.
 
Menurut Priyo, pesanan pembelian untuk long lead equipment telah dieksekusi. Apalagi sudah ada penandatanganan kesepakatan untuk pembiayaan sindikasi dari bank dan perusahaan telah melakukan proses rekrutmen secara bertahap yang disesuaikan dengan tahap konstruksi, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan NTB.
 
Amman menggandeng perusahaan Tiongkok untuk membangun smelter tembaga di KSB. Hal ini ditandai dengan diterbitkannya Letter of Intent (LoI) untuk Konsorsium NFC (China Nonferrous Metal Industry’s Foreign Engineering and Construction Co., Ltd) sebagai kontraktor Engineering, Procurement dan Construction (EPC), dan Nerin (China Nerin Engineering Co., Ltd.) sebagai penyedia layanan teknis.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan