Diketahui ada lima agenda besar di 2023 yang telah disampaikan Presiden Jokowi dalam Pidato Kenegaraan kemarin. Mulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia, akselerasi pembangunan infrastruktur, penerapan reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi, hilirisasi industri, serta pembangunan ekonomi hijau.
"Dalam menerapkan kelima agenda besar tersebut, pembangunan infrastruktur Indonesia tetap menjadi prioritas. Dan alokasi anggaran sebesar Rp125,2 triliun," kata Basuki dalam keterangan resminya, Rabu, 17 Agustus 2022.
Ia bertekad tujuan pembangunan infrastruktur tidak hanya membangun infrastruktur fisik saja tapi juga membuka lapangan kerja dan memberikan pendapatan sebesar-besarnya bagi masyarakat. "Sehingga, bisa mendukung daya beli masyarakat untuk meningkatkan kegiatan perekonomian Indonesia," tutur Basuki.
Baca juga: Klaster Infrastruktur Dominasi Pembiayaan Investasi 2023 |
Pada kesempatan ini pula, Menteri PUPR juga mengevaluasi capaian kinerja Kementerian PUPR dalam menyelenggarakan amanah sebagai penanggung jawab infrastruktur di Indonesia. Sepanjang 2.500 km jalan tol sudah beroperasi, dan pada 2022 ini tambahan 43 km juga akan dioperasikan.
"Jika mengacu pada Renstra kita di tahun 2022-2024, maka 1.545 km jalan tol harus sudah dioperasikan. Sehingga nanti pada 2024, minimal 4.000 km jalan tol sudah beroperasi," terang Basuki.
Adapun ruas jalan tol yang akan dioperasikan tahun ini meliputi jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan seksi Cileunyi-Pamulihan, lalu Binjai-Langsa seksi Binjai-Stabat, kemudian Manado-Bitung seksi Danowudu-Bitung, serta Sigli-Banda Aceh seksi Seulimeum-Jantho.
Di samping itu, capaian kinerja lain yang menjadi tantangan Kementerian PUPR adalah pembangunan 61 bendungan. Untuk bendungan yang sudah selesai sebanyak 29 bendungan, tetapi tahun ini akan diresmikan lagi sembilan bendungan, ditambah pada 2023 nanti sebanyak 13 bendungan serta agenda lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News