Chief Executive Officer (CEO) Esri Indonesia Achmad Istamar. Foto: Medcom.id
Chief Executive Officer (CEO) Esri Indonesia Achmad Istamar. Foto: Medcom.id

Pandemi Covid Percepat Transformasi Digital di Berbagai Industri

Ade Hapsari Lestarini • 22 April 2021 17:07
Jakarta: Pandemi covid-19 telah mempercepat transformasi digital di berbagai industri. Para pelaku industri pun dituntut untuk menemukan cara agar bisnis dapat tetap berjalan di era new normal.
 
Chief Executive Officer (CEO) Esri Indonesia Achmad Istamar mengatakan memasuki era ini, perusahaan juga perlu membangun ketahanan atau resiliensi. Di samping menemukan keunggulan kompetitif baru.
 
"Kini semakin banyak pimpinan perusahaan yang memahami, mereka perlu kesigapan dalam beradaptasi terhadap kondisi pasar dan permintaan konsumen yang semakin dinamis," jelas dia, saat konferensi pers virtual, Kamis, 22 April 2021.

Dia menuturkan situasi saat ini juga mempercepat adopsi teknologi industri 4.0 seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan Machine Learning (ML).
 
"Dan kabar baiknya, perusahaan yang telah mengadopsi teknologi ini telah membuktikan bahwa mereka dapat lebih beradaptasi dalam menghadapi tantangan baru di era new normal," jelas dia.
 
Di sisi lain, Guru Besar Geodesi, Institut Teknologi Bandung (ITB) Hasanuddin Zainal Abidin menuturkan data dan informasi geospasial memainkan peran kunci dalam era globalisasi saat ini.
 
Faktanya, data dan informasi ini adalah titik awal untuk setiap perencanaan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan data dan informasi spasial maupun nonspasial yang akurat dan terkini mengenai dinamika perubahan bisnis terutama pada saat pandemi ini.
 
"Saya berharap para pemenang GeoInnovation Challenge dapat membantu menginspirasi banyak bisnis dan komunitas untuk merangkul transformasi digital," tambah dia.
 
 
 

GeoInnovation Challenge

Perwakilan resmi dari Esri yang merupakan perusahaan pengembang Sistem Informasi Geografis (GIS), Esri Indonesia memberikan terobosan baru solusi geospasial yang dapat mendukung perusahaan beradaptasi di era pandemi.
 
Melalui GeoInnovation Challenge, perusahaan dapat mengeksplorasi dan mempromosikan terobosan solusi geospasial yang dipercaya akan membantu industri lokal beradaptasi di era pandemi.
 
Dalam kompetisi ini, para profesional geospasial menampilkan inovasi yang dirancang untuk mengatasi berbagai masalah industri dan mendorong pemulihan ekonomi negara. Tahun ini, kompetisi diikuti oleh berbagai perusahaan dari lebih 15 industri berbeda yang berani mengambil inisiatif, memecahkan masalah, dan menggunakan imajinasi terdepan untuk mendorong inovasi.
 
"Hasil dari kompetisi ini menjadi bukti keberhasilan komunitas geospasial di Indonesia dalam menciptakan inovasi-inovasi kelas dunia untuk menjawab tantangan era new normal di sektor industri dan komunitas masing-masing," jelas Achmad.
 
Adapun pemenang untuk kategori Geo-Innovation yakni juara 1 Pertamina Geothermal Energy, juara 2 PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan juara 3 Ikan Fillet Papua. Kategori lainnya yakni GeoInnovation Challenge untuk Smart City Industry Bapelitbang Kota Bontang, GeoInnovation Challenge untuk Architecture, Engineering & Construction (AEC) Industry PT Lintas Marga Sedaya, serta GeoInnovation Challenge untuk Plantation Industry yakni PT Perkebunan Nusantara IV.
 
Kemudian GeoInnovation Challenge untuk Oil & Gas Industry yakni PT Saka Energi Indonesia, GeoInnovation Challenge untuk Education Industry yakni Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Spatial Forward Thinker yakni Institut Teknologi Bandung, dan the most favorite poster yakni Universitas Brawijaya serta PT Perkebunan Nusantara IV.
 
Assistant Manager ICT Planning & Solution Pertamina Geothermal Energy (PGE) Budyi Permono menambahkan krisis covid-19 membawa perubahan pada cara mereka berbisnis. PGE berkomitmen untuk selalu memberikan layanan terbaik bagi bangsa dan untuk melakukan ini, pihaknya menjaga aset terpenting yaitu para karyawan.
 
"Penggunaan teknologi GIS telah memungkinkan kami untuk berhasil mempercepat digitalisasi keamanan dan ketahanan perusahaan kami. Kami bangga atas penghargaan ini dan kami berharap dapat terus menggunakan teknologi GIS untuk mendorong pertumbuhan bisnis ke depannya," ujarnya.
 
Sedangkan Co-Founder dan GIS Specialist Ikan Fillet Papua, Dirga Daniel mengakui juga terdampak pandemi. Menurut dia dinamika bisnis perikanan telah mengalami perubahan yang signifikan dan tidak ada pilihan lain selain berinovasi dan mentransformasikan cara berbisnis dan melakukannya dengan menggunakan teknologi geospasial.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan