MRT Jakarta misalnya, selama dihantam korona, perusahaan tersebut terpaksa menempuh berbagai kebijakan seperti demi kenyamanan dan keamanan bersama, seperti mengukur suhu tubuh, jaga jarak atau physical distancing, penggunaan hand sanitizer, dan masker.
Menurut Direktur MRT Jakarta William Sabandar, berbagai kebijakan yang diterapkan manajemen selama masa pandemi korona, ternyata bisa dilakukan di masa normal. Kepada sejumlah jurnalis dalam diskusi daring Rabu, 29 April 2020, Dirut menyebut kebijakan tersebut dengan singkatan BERSIAP. Bersiap mengandung makna bersih, sehat, aman, dan prima.
"Jadi kalau biasanya tema kami improving mobility, increasing quality, maka MRT harus bersiap dalam situasi ketika mobility itu menjadi virtual. Jadi bagaimana memberikan layanan transportasi terbaik pada saat masyarakat sebenarnya sedang mendorong kegiatan-kegiatan yang lebih bersifat virtual," ucap William.
Baca: Penumpang MRT Menurun Drastis
Dirut MRT menambahkan, ke depan BERSIAP akan menjadi prinsip MRT Jakarta sebagai pendekatan baru dalam operasionalnya. William menjelaskan setelah pandemi covid-19, MRT Jakarta bakal tetap menerapkan budaya social distancing hingga budaya menggunakan masker, dan pemeriksaan suhu badan.
"Kami juga akan melanjutkan kebiasaan personal hygiene berupa pemeriksaan kereta, pemakaian hand sanitizer, pengukuran suhu tubuh penumpang, dan jaga jarak di dalam kereta maupun di stasiun," katanya.
Selain itu, pihak MRT juga akan memastikan bahwa karyawan maupun pengguna lain MRT selalu dalam kondisi sehat selama berada di lingkungan stasiun maupun di dalam gerbong kereta. Untuk itu, menurut William, pihaknya juga akan mendorong langkah-langkah untuk menyiapkan kebijakan tersebut.
Wiliam juga mengemukakan wabah covid-19 juga memberinya pelajaran berharga. Untuk itu, de depan MRT sudah harus mulai mempertimbangkan pencegahan terhadap kemungkinan munculnya pandemi atau wabah lain. Sebab, selama ini MRT hanya disiapkan menghadapi bencana alam seperti banjir dan gempa atau bencana kebakaran.
Selain meminta penumpang untuk memakai masker dan hand sanitizer serta selalu menjaga jarak, belakangan MRT Jakarta juga menutup sejumlah stasiun, yakni Stasiun Setiabudi Astra, Bendungan Hilir, Istora Mandiri, Senayan, ASEAN, Blok A, dan Stasiun Haji Nawi. Meski demikian, masih ada enam stasiun MRT yang dibuka dan beroperasi, yakni Stasiun Bundaran HI, Dukuh Atas BNI, Blok M BCA, Cipete Raya, Fatmawati, Lebak Bulus Grab.
"Semua itu dilakukan untuk mengurangi potensi penyebaran virus korona. Tapi di lain pihak MRT harus memenuhi kebutuhan warga yang memang terpaksa masih harus melakukan berbagai aktivitas," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News