Ilustrasi. Foto: AFP/Hussein Faleh
Ilustrasi. Foto: AFP/Hussein Faleh

Penaikan Harga Gas Tak Tepat Beri Beban Industri Tekstil

Insi Nantika Jelita • 28 Agustus 2023 16:02
Jakarta: Pengusaha tekstil keberatan terhadap rencana penaikan harga gas bumi industri non-harga gas bumi tertentu (HGBT) oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN per Minggu, 1 Oktober 2023.
 
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy kartiwa berpandangan momentum rencana penaikan harga gas bumi untuk industri non-HGBT tidak tepat. Lantaran, kinerja industri tekstil dalam negeri dianggap sedang tidak baik.
 
Ia menjelaskan, industri tekstil tengah mengalami penurunan utilisasi, lalu tingkat suku bunga bank untuk industri tekstil yang dinilai masih tinggi berkisar 12 persen.

"Lalu, harga jual produknya juga rendah dan harus bersaing dengan produk impor. Banyak anggota kami yang mengeluhkan kebijakan ini," jelas Jemmy dilansir Media Indonesia, Senin, 28 Agustus 2023.
 
Baca juga: Penaikan Harga Gas PGN Disinyalir Picu Deindustrialisasi

Ia mengungkapkan sejumlah anggota API telah bertemu dan mengutarakan keberatan terhadap kebijakan kenaikan harga gas bumi kepada pemerintah. Namun, katanya, masih belum menemukan titik terang.
 
"Anggota kami sudah ada yang bertemu dan infonya belum ada tanggapan apa-apa. Mereka intinya meminta dukungan agar rencana kenaikan harga gas tidak jadi terlaksana," ucap dia. 

Faktor komersialisasi gas PGN

Dalam surat lampiran yang ditulis PGN disebutkan komersialisasi gas PGN kepada pelanggan amat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sumber pasokan gas dan/atau harga pasokan gas, juga mempertimbangkan kontribusi volume masing-masing pasokan gas.
 
Penyesuaian yang diberlakukan pemasok gas kepada PGN berdampak pada penyesuaian harga gas yang diberlakukan PGN kepada pelanggan.
 
Penaikan harga gas non HGBT terdiri dari beberapa kategori. Untuk pelanggan gold dari semula harga gas sebesar USD9,16 per million british thermal unit (mmbtu) menjadi USD11,89 per mmbtu.
 
Kemudian, untuk harga gas bagi pelanggan silver dipatok menjadi USD11,99 per mmbtu, naik dari sebelumnya USD9,78 per mmbtu.
 
Sementara untuk pelanggan bronze 3 juga dikenakan kenaikan harga gas bumi menjadi USD12,31 per mmbtu, melonjak dari harga gas USD9,16 per mmbtu.
 
Lalu, pelanggan bronze 2 dipatok USD12,52 per MMBTU, naik dari sebelumnya USD9,20 per mmbtu. Kategori pelanggan terakhir yakni bronze 1 dikenakan harga gas menjadi Rp10 ribu per meter kubik, naik dari harga sebelumnya Rp6.000 per meter kubik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan