Sebagai informasi, Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 2, 3, , dan 6 telah dioperasikan bertahap dengan rentang waktu tiga tahun dari 2021 hingga 2023. Tercatat trafik kendaraan yang melintas mencapai 3.500 kendaraan per hari.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menyampaikan Jalan Tol Sigli-Banda Aceh terdiri dari enam seksi dengan panjang total 74,2 km. Ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sangat penting bagi pengembangan infrastruktur di bagian paling Barat Indonesia.
"Secara keseluruhan nilai investasi pembangunan Jalan Tol Sigli-Banda Aceh sebesar Rp13,55 triliun. Hingga saat ini, kami telah berhasil mengoperasikan 49 km dari jalan tol tersebut, termasuk empat seksi yang telah diresmikan Bapak Presiden Jokowi," ujar Adjib dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 9 September 2024.
"Kami juga menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan Seksi 1 yang tersisa pada akhir tahun, sehingga jalan tol dapat segera dioperasikan sepenuhnya," sambung Adjib.
Dari empat ruas jalan tol yang diresmikan, jelas dia, dilengkapi berbagai fasilitas yang dirancang untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna jalan. Fasilitas tersebut meliputi lima buah gerbang tol dengan total gardu sebanyak 22, serta dua pasang Tempat Istirahat Pelayanan (TIP) tipe A yang terdiri dari area istirahat, tempat pengisian bahan bakar, serta layanan patroli dan ambulans yang siap siaga 24 jam.
Sementara dari segi fasilitas struktur, keempat ruas ini memiliki tiga buah simpang susun (interchange); lebar lajur 3,6 meter; jumlah lajur 2x2 tahap awal dengan kecepatan rencana mencapai 100 km/jam yang akan memangkas waktu tempuh dari Seulimeum ke Baitussalam semula 1,5 jam menjadi 30 menit.
Adjib mengklaim, keunggulan konstruksi jalan tol ini adalah perhatian khusus terhadap dampak lingkungan dan keberlanjutan di sekitar proyek. Khusus pada ruas konstruksi Seksi 1 (Padang Tiji-Seulimeum) Hutama Karya mengimplementasikan beberapa inovasi ramah lingkungan, seperti elephant bridges, reptil tunnels, dan primate crossing untuk memastikan pelestarian habitat satwa liar serta mendukung keberlanjutan ekosistem.
"Kehadiran jalan tol ini tidak hanya bermanfaat bagi peningkatan konektivitas antarwilayah, namun diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, perdagangan, dan logistik di Provinsi Aceh. Selain itu, kami berkomitmen untuk terus mengutamakan keberlanjutan lingkungan dalam setiap proyek yang kami kerjakan," terang Adjib.
Baca juga: Hutama Karya Dukung Pembangunan Infrastruktur yang Transparan |
Diresmikan Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan empat seksi Jalan Tol Sigli-Banda Aceh pada hari ini, Senin (9/9). Jalan tol tersebut meliputi Seksi 2 Seulimeum-Jantho (6 km), Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km), Seksi 5 (Blang Bintang-Kuto Baro (8 km), Seksi 6 Kuto Baro-Baitussalam (5 km) yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan jalan tol merupakan infrastruktur yang sangat penting untuk meningkatkan konektivitas, sehingga percepatan pembangunan jalan tol akan terus dilakukan.
Termasuk, tegas dia, pada Jalan Tol Trans Sumatra yang nantinya akan terhubung sepanjang 2.998 km yang akan tersambung dari Lampung sampai ke Aceh.
"Kami berharap dengan adanya JTTS akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi di Pulau Sumatra serta peningkatan efisiensi waktu tempuh dan multiplier effect," ucap Jokowi.
"Hari ini kita meresmikan empat dari enam seksi dari Tol Sigli-Banda Aceh sepanjang 35 km yang dibangun sejak tahun 2019. Saya yakin dengan terbangunnya infrastruktur ini akan menumbuhkan titik ekonomi dan usaha baru serta memotivasi usaha mikro untuk melakukan perluasan usaha dan membangkitkan perekonomian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam," tambah Presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News