Oleh karena itu, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan menjadi garda depan bagi perekonomian. Khususnya di negara-negara berkembang.
"Kita telah menyaksikan di negara berkembang, UMKM akan menjadi tumpuan penting untuk menciptakan 600 juta lebih pekerjaan yang akan dibutuhkan untuk 15 tahun ke depan dalam menyerap tenaga kerja global yang terus mengalami peningkatan," ungkap Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, saat upacara pembukaan G20 Development Ministerial Meeting, di Sheraton Belitung, Kamis, 8 September 2022.
Oleh karena itu, dukungan terhadap UMKM harus diprioritaskan untuk mencapai ketahanan atau resiliensi ketika menghadapi guncangan dan krisis. Hal ini dapat dilakukan dengan mendukung adopsi praktik bisnis berkelanjutan dan manajemen risiko bencana.
Baca juga: Demi Jadi Negara Maju, 4 Menteri Sepakat Genjot Target Rasio Kewirausahaan hingga 4% |
Terbentuknya G20 development working group
Dia menlanjutkan, hampir satu dekade yang lalu, usai krisis finansial global, seluruh dunia memiliki harapan baru, yaitu terbentuknya G20 Development Working Group. Forum ini divisikan dapat menyatukan ekonomi-ekonomi terbesar dunia untuk bersama-sama menutup kesenjangan pembangunan dan membantu negara berkembang.Kendati dalam perjalanannya tidak selalu mudah, namun kuatnya kolaborasi antar seluruh negara selama ini telah membuktikan setiap negara tidak pernah sendirian. Tujuan bersama pun jauh lebih penting di atas kepentingan individu.
"Saya merasa lega dan sangat bersyukur kita semua setuju pentingnya menjaga keutuhan dan relevansi G20, yang tidak hanya penting bagi negara anggotanya, tetapi juga untuk seluruh dunia yang lebih luas. Semangat ini telah konsisten diusung sepanjang tahun, dan saya bangga untuk menyampaikan hal ini juga terefleksikan dengan baik dalam kerja kita di tahun ini dalam memastikan pemulihan yang kuat dan inklusif di negara berkembang," kata Suharso.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News