Ilustrasi Peternak Ayam. Foto: Medcom.id/Rahmatullah.
Ilustrasi Peternak Ayam. Foto: Medcom.id/Rahmatullah.

Pemerintah Bakal Intervensi Harga Ayam

Antara • 02 September 2022 10:51
Jakarta: Pemerintah akan intervensi harga ayam ketika tidak sesuai dengan harga pasar. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan telah bertemu pelaku usaha peternak ayam yang membahas upaya peningkatan harga ayam di kandang. 
 
Para peternak ayam tersebut berasal dari Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan), serta perwakilan peternak dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan wilayah sentra lainnya. Mereka mengeluhkan gejolak harga ayam yang terjadi tidak pernah berpihak pada peternak. 
 
Gejolak harga tersebut disinyalir terjadi akibat kendala distribusi yang kurang merata serta kondisi supply-demand, yaitu produksi lebih besar dibandingkan permintaan,” kata Zulkifli, dilansir Antara, Jumat, 2 September 2022.
 
Baca juga: Awas! Fenomena La Nina Mengancam Produksi Pertanian Indonesia 

Zulkifli menjelaskan harga ayam hidup di tingkat peternak saat ini Rp14 ribu hingga Rp17 ribu per kilogram (kg) , atau sangat rendah di bawah harga keekonomian yang seyogianya berkisar Rp21 ribu hingga Rp23 ribu per kg. Sedangkan rata-rata harga nasional daging ayam ras di tingkat eceran berkisar Rp33 ribu hingga Rp36 ribu per kg.
 
Ketika harga berada di atas harga acuan yang diatur dalam Permendag Nomor 07 Tahun 2020, peternak seringkali dimintai keterangan oleh satgas pangan POLRI. Sedangkan ketika harga di bawah harga acuan, peternak merasa belum pernah diberikan bantuan yang konkret oleh pemerintah.
 
Untuk mengatasi kondisi itu, pria yang kerap disapa Zulhas itu menyampaikan, perlu adanya penyesuaian harga acuan karena sudah terjadi penyesuaian harga akibat kenaikan biaya logistik dan pakan.
 
“Kenaikan harga pakan dipengaruhi oleh kenaikan harga komponennya antara lain soy bean meal (SBM) atau bungkil kedelai hasil olahan sisa/ampas minyak kedelai yang berasal dari pasokan impor dan jagung. Harga SBM saat ini mulai menurun seiring penurunan harga gandum, namun masih cenderung tinggi,” jelasnya.
 
Zulhas juga menyampaikan rencananya ia juga akan bertemu dengan perusahaan-perusahaan terintegrasi guna membahas upaya peningkatan harga ayam di peternak.
 
Selain itu, Kementerian Perdagangan juga tengah berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk memobilisasi daging ayam ras dari wilayah surplus (harga anjlok) ke wilayah defisit (harga tinggi) melalui subsidi angkut dan tol laut serta mendorong penerapan rantai pasok dingin (yang diawali dengan perdagangan ayam tanpa bulu di wilayah DKI Jakarta).
 
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 66 tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional, Bapanas kini memegang kewenangan terkait distribusi dan stabilisasi pangan harga pokok.
 
Per 30 Agustus 2022 harga nasional daging ayam ras di tingkat eceran tercatat sebesar Rp35 ribu per kg, turun 0,28 persen dibandingkan minggu lalu (Rp35.100 per kg), dan turun 2,78 persen dibandingkan bulan lalu (Rp36 ribu per kg).
 
Sedangkan harga ayam ras di tingkat peternak sebesar Rp18.670 per kg turun 10,3 persen dibandingkan minggu lalu (Rp20.820 per kg), dan turun 8,8 persen dibandingkan bulan lalu (Rp20.480 per kg).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan