Jakarta: Harga minyak dunia yang tengah turun lima persen memungkinkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax dan lainnya di dalam negeri ikut turun. Saat ini pemerintah mematok harga pertamax sebesar Rp14.500 per liter.
Mengutip data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 5,69 persen menjadi USD78,74 per barel. Sedangkan harga minyak Brent juga menyusut 4,76 persen ke USD86,15 per barel.
"Karena pertamax tidak disubsidi dan harganya sesuai dengan harga pasar, maka sangat mungkin harganya turun," kata Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa kepada wartawan, Senin, 26 September 2022.
Namun demikian, penurunan harga BBM nasional itu memerlukan waktu karena pembelian minyak oleh Pertamina dilakukan secara kontrak berjangka bukan di pasar spot.
Fabby menyebut, harga baru pertamax dan lainnya dapat dievaluasi di bulan depan yang merupakan harga minyak rata-rata tiga bulan terakhir.
"Jadi BBM hari ini sudah dibeli Pertamina kira-kira dua bulan lalu. Jadi efek penurunan harga minyak baru pada harga BBM yang dijual oleh Pertamina baru akan terasa satu bulan lagi," jelasnya.
Hal senada juga sempat diutarakan Menteri BUMN Erick Thohir. Ia mengatakan dengan status Indonesia sebagai negara pengimpor BBM membuat tidak mudah dalam penentuan harga jual kepada masyarakat.
Indonesia sejak sembilan tahun lalu sudah bukan lagi menjadi anggota negara pengekspor minyak atau OPEC. Indonesia masuk dalam kategori negara mengimpor BBM sejak 2003
"Kalau harga BBM (dunia) menurun, pasti akan terjadi koreksi harga. Tapi kan pembelian BBM bukan hari ini turun, besok langsung ada, kita kan beli tiga-empat bulan," kata Erick di Kompleks Senayan beberapa waktu lalu.
Mengutip data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 5,69 persen menjadi USD78,74 per barel. Sedangkan harga minyak Brent juga menyusut 4,76 persen ke USD86,15 per barel.
"Karena pertamax tidak disubsidi dan harganya sesuai dengan harga pasar, maka sangat mungkin harganya turun," kata Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa kepada wartawan, Senin, 26 September 2022.
Namun demikian, penurunan harga BBM nasional itu memerlukan waktu karena pembelian minyak oleh Pertamina dilakukan secara kontrak berjangka bukan di pasar spot.
Fabby menyebut, harga baru pertamax dan lainnya dapat dievaluasi di bulan depan yang merupakan harga minyak rata-rata tiga bulan terakhir.
"Jadi BBM hari ini sudah dibeli Pertamina kira-kira dua bulan lalu. Jadi efek penurunan harga minyak baru pada harga BBM yang dijual oleh Pertamina baru akan terasa satu bulan lagi," jelasnya.
Baca juga: Kenaikan Suku Bunga The Fed Gerus Harga Minyak Dunia |
Hal senada juga sempat diutarakan Menteri BUMN Erick Thohir. Ia mengatakan dengan status Indonesia sebagai negara pengimpor BBM membuat tidak mudah dalam penentuan harga jual kepada masyarakat.
Indonesia sejak sembilan tahun lalu sudah bukan lagi menjadi anggota negara pengekspor minyak atau OPEC. Indonesia masuk dalam kategori negara mengimpor BBM sejak 2003
"Kalau harga BBM (dunia) menurun, pasti akan terjadi koreksi harga. Tapi kan pembelian BBM bukan hari ini turun, besok langsung ada, kita kan beli tiga-empat bulan," kata Erick di Kompleks Senayan beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News