Mengutip Xinhua, Kamis, 22 September 2022, West Texas Intermediate untuk pengiriman November turun USD1 atau 1,2 persen menjadi USD82,94 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent untuk pengiriman November turun 79 sen atau 0,9 persen menjadi USD89,83 per barel di London ICE Futures Exchange.
The Fed menyampaikan kenaikan suku bunga 75 basis poin ketiga berturut-turut tahun ini dalam upaya untuk melawan inflasi yang memanas. Langkah itu dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa pengetatan bank sentral yang agresif akan memperlambat ekonomi global dan mengurangi permintaan energi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sementara itu, Administrasi Informasi Energi AS (EIA) melaporkan bahwa persediaan minyak mentah negara itu meningkat sebesar 1,1 juta barel selama pekan yang berakhir 16 September. Menurut EIA, total persediaan bensin motor naik 1,6 juta barel pekan lalu, sementara persediaan bahan bakar sulingan meningkat 1,2 juta barel.
Baca: Kabar Positif, ADB Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 5,4% di 2022 |
Di sisi lain, indeks utama Wall Street jatuh di akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB) setelah bergerak fluktuatif. Hal itu karena investor mencerna kenaikan suku bunga Federal Reserve yang sangat besar dan komitmennya untuk mempertahankan kenaikan hingga 2023 untuk melawan inflasi.
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 522,45 poin atau 1,7 persen, menjadi 30.183,78 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 66 poin atau 1,71 persen menjadi berakhir di 3.789,93 poin. Indeks Komposit Nasdaq terpangkas 204,86 poin atau 1,79 persen, menjadi ditutup pada 11.220,19 poin.
Semua 11 sektor utama S&P 500 ditutup di zona merah, dipimpin oleh penurunan lebih dari 2,3 persen di sektor konsumer non-primer dan jasa-jasa komunikasi. Ketiga indeks acuan berakhir lebih dari 1,7 persen, dengan indeks Dow membukukan penutupan terendah sejak 17 Juni, serta Nasdaq dan S&P 500, masing-masing, pada titik terendah sejak 1 Juli dan 30 Juni.