Desain Ibu Kota Baru. FOTO: dok Kementerian PUPR
Desain Ibu Kota Baru. FOTO: dok Kementerian PUPR

Peluang Bisnis Sektor Infrastruktur di IKN Terbuka Sangat Lebar

Angga Bratadharma • 31 Oktober 2022 12:10
Jakarta: PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) melihat peluang bisnis di sektor infrastruktur di Ibu Kota Negara baru Nusantara, di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sangat terbuka lebar. Kondisi itu membuat perseroan berencana untuk membidik proyek baru.
 
Meski demikian, perseroan belum bisa membuka secara detail proyek apa saja yang akan diambil. Adapun untuk bisa mendapatkan proyek pembangunan infrastruktur di IKN Nusantara, perseroan harus bersaing dengan beberapa perusahaan dan membawa konsep serta ide yang relevan dengan pembangunan di IKN Nusantara yang mengutamakan ramah lingkungan.

 
Hal itu karena nantinya IKN Nusantara akan menjadi kota yang ultra modern dan membanggakan yang bisa menampakan wajah Indonesia di mata dunia. Adapun perseroan berencana untuk bisa berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di IKN Nusantara.

"Dan nantinya proyek yang akan dibidik oleh perseroan adalah proyek yang berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR)," kata Direktur Utama Bangun Karya Perkasa Jaya Dharmo Budiono, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 31 Oktober 2022.
Baca: Arab Saudi dan Tiongkok Sepakat Perkuat Kerja Sama di Sektor Energi

Ia menambahkan selama ini perseroan mengincar beberapa proyek pembangkit listrik di berbagai wilayah di Indonesia. "Dan proyek tersebut menjadi salah satu kontributor utama dalam keuangan perseroan," jelasnya.
 
Sedangkan hingga kuartal kedua tahun ini, KRYA mendapatkan kontrak baru senilai Rp 38 miliar. Angka tersebut sudah 50 persen dari target yang dicanangkan di akhir 2022 mencapai Rp70 miliar. Perolehan kontrak baru tersebut didapat dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Halmahera Timur, dan proyek jasa perluasan coal yard dengan Indonesia Power.
 
Kedepannya, perseroan optimistis kinerja keuangan akan mengalami peningkatan sesuai dengan prospektus yang disampaikan sebelum mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, tingkat Debt Equity Ratio (DER) perseroan sangat kecil dibandingkan dengan emiten BUMN Karya lainnya, di mana tercatat angka DER mencapai 137 persen.
 
Kemudian untuk ROE mencapai 13,44 persen, ROA 5,19 persen, ROI 9,18 persen, dan operating margin mencapai 7,63 persen. Sehingga jika dibandingkan dengan emiten BUMN Karya lainnya, prospek KRYA kedepannya jauh lebih baik dan ini bisa menjadi alternatif bagi investor untuk pilihan investasi.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan