"Para pejabat berbicara dalam panggilan telekonferensi dan menekankan pentingnya pasokan jangka panjang yang stabil ke pasar minyak mentah," kata SPA, dilansir dari Channel News Asia, Minggu, 30 Oktober 2022.
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi telah berselisih sejak keputusan oleh kelompok produsen minyak OPEC+, di mana Arab Saudi adalah pemimpin de facto, untuk memangkas produksi bahkan setelah Pemerintahan Biden berusaha untuk tetap berada di tangan OPEC selama sebulan menjelang pemilu paruh waktu AS.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sedangkan Menteri Energi Arab Saudi menegaskan kembali bahwa OPEC+ melakukan pekerjaan yang tepat untuk memastikan pasar minyak tetap stabil dan berkelanjutan.
Baca: Luhut Akui Banyak Dicecar saat Mendatangkan Investor Tiongkok ke Indonesia |
Tiongkok, importir minyak mentah terbesar di dunia, telah menerapkan pembatasan ketat covid-19 tahun ini, yang sangat membebani aktivitas bisnis dan ekonomi, sehingga menurunkan permintaan bahan bakar.
Tetapi laporan Beijing sedang mempertimbangkan untuk memotong periode karantina bagi pengunjung menjadi tujuh hari, telah mendorong harga meskipun tidak ada konfirmasi resmi dari tindakan tersebut.
Pangeran Abdulaziz dan mitranya dari Tiongkok setuju untuk melanjutkan upaya kerja sama untuk menjaga stabilitas di pasar minyak, kata SPA, seraya menambahkan Kerajaan terus menjadi mitra dan pemasok minyak mentah paling andal bagi Tiongkok.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id