Kementerian Ketenagakerjaan melakukan mediasi antara Direksi Pertamina dengan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) di Jakarta, Selasa, 28 Desember 2021. ANTARA/HO-Kementerian Ketenagakerjaan
Kementerian Ketenagakerjaan melakukan mediasi antara Direksi Pertamina dengan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) di Jakarta, Selasa, 28 Desember 2021. ANTARA/HO-Kementerian Ketenagakerjaan

Batalnya Mogok Serikat Pekerja, DPR Apresiasi Direksi Pertamina

Antara • 03 Januari 2022 17:31
Jakata: Direksi PT Pertamina berhasil mengatasi ancaman mogok kerja oleh Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB).
 
Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, mengatakan langkah tersebut telah meminimalisir sejumlah risiko hambatan pada aktivitas bisnis Pertamina yang sempat menghantui.
 
"Saya sangat mengapresiasi usaha direksi, karena Pertamina sendiri pun sedang melakukan konsolidasi yang memerlukan semuanya fokus bersatu," kata Sugeng saat dihubungi, Senin, 3 Januari 2021.

Baca: Serikat Pekerja Pertamina Pastikan Batal Mogok Kerja
 
Dia menjelaskan Pertamina sedang menghadapi tantangan baik dari internal maupun eksternal. Faktor internal yang menjadi tantangan yaitu menyangkut tata kelola karena Pertamina menjadi holding dan sub holding yang kemungkinan akan melaksanakan IPO.
 
"Urusan itu saja belum selesai, cukup rumit karena menyangkut berbagai hal agar tidak bertentangan dengan konstitusi dan sebagainya. Sebab itu, dalam keadaan seperti ini memerlukan semuanya fokus bersatu," jelasnya.
 
Adapun tantangan eksternal bagi Pertamina adalah harga minyak mentah yang fluktuatif. Di hulu pun sedang mengalami persoalan yakni Pertamina harus membuktikan bahwa blok-blok yang kembali ke tangan mereka dapat dikelola dengan baik.
 
"Jadi Pertamina sedang bergulat dengan persoalan-persoalan faktor eksternal maupun internal yang luar biasa besar. Oleh sebab itu, semua pihak harus ke sana arahnya," ungkapnya.
 
Sugeng menyayangkan ancaman aksi mogok kerja yang sempat diambil FSPPB. Sebab jika ancaman tersebut benar-benar terjadi dapat menganggu aktivitas perusahaan.
 
Politisi partai NasDem ini juga merasa tak habis pikir terhadap desakan FSPPB meminta kenaikan gaji di tengah kondisi yang masih sulit seperti sekarang.
 
"Menuntut kenaikan gaji di saat kondisi seperti ini adalah sebuah aspirasi yang tidak bijak dan kurang memiliki empati," ujar Sugeng.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan