Ilustrasi. Foto Istimewa.
Ilustrasi. Foto Istimewa.

Amman Mineral Masih Bisa Raup Laba Rp1,83 Triliun Meski Ada Pembatasan Ekspor

Husen Miftahudin • 04 Oktober 2023 13:51
Jakarta: Meski dihadang dua faktor eksternal yaitu curah hujan yang tinggi dan tertundanya pemberian izin ekspor, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) berhasil membukukan laba bersih sebesar USD118,8 juta atau sekitar Rp1,83 triliun pada semester pertama 2023.
 
Analis dan Senior Investment Information dari Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta memandang kinerja AMMN masih tangguh di semester pertama 2023, meski mengalami penurunan. Dia menyebut, penurunan itu karena ada beberapa faktor.
 
Faktor tersebut adalah adanya pembatasan ekspor konsentrat, faktor perlambatan ekonomi global, faktor cuaca (hujan), dan kekhawatiran adanya resesi global.

"Jadi itu memengaruhi kinerja ekspor dari AMMN itu sendiri yang tergambar di semester I-2023," jelas Nafan dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 4 Oktober 2023.
 
Dia meyakini, penurunan kinerja AMMN ini hanya bersifat sementara. Buktinya saja, kinerja kuartal II di negara-negara seperti Amerika, Serikat, Jepang, Tiongkok, dan India mulai menunjukkan kinerja atau tren yang progresif.
 
"Dengan melihat kinerja ekonomi dari negara-negara di atas, maka permintaan mineral diproyeksikan akan semakin baik. Nantinya akan berpengaruh pada emiten yang ada di Indonesia, seperti AMMN yang memproduksi tembaga dan emas," tegas dia.
 
Apalagi paparan kinerja perusahaan yang menargetkan pertumbuhan produksi tembaga dan emas sepanjang 2023, serta kekuatan fundamental perusahaan, maka bisa mendorong kinerja keuangan AMMN hingga semester II-2023.
 
"Jadi masih on the track, prospek kinerja akan terbilang positif dari segi kuartal ke kuartal, bukan hanya year-on-year saja yang positif. Jika kinerja diproyeksikan masih positif, maka akan memberikan pengaruh baik ke kinerja saham AMMN. Itu menurut saya," tutur Nafan.
 
Untuk prospek jangka panjang, AMMN terlihat menjanjikan dengan proyek ekspansinya memperluas fasilitas pengolahan dan pembangkit listrik, serta pembangunan smelter tembaga dan pemurnian logam mulia yang ditargetkan rampung secara mekanis di Mei 2024.
 
Baca juga: Sektor Pertambangan Diharap Mampu Wujudkan Operasional Berkelanjutan
 

Kejar target


Direktur Utama AMMN Alexander Ramlie mengatakan, selama hampir tujuh bulan dari Oktober 2022 hingga April 2023, lokasi tambang perusahaan mengalami curah hujan yang tinggi, hampir dua kali lipat rata-rata tahunan historis, sehingga menyebabkan tertundanya penambangan bijih segar dari Fase 7.
 
Kondisi ini, jelas dia, membuat operasional AMMN dialihkan ke proses pengupasan batuan penutup Fase 8, guna mempercepat akses menuju bijih segar Fase 8 dari jadwal yang direncanakan.
 
Tak hanya itu, AMMAN juga tidak bisa melakukan penjualan konsentrat karena tertundanya pemberian izin ekspor mulai 1 April hingga 24 Juli 2023. Meski demikian, persediaan konsentrat selama empat bulan tersebut berhasil dijual dalam waktu enam minggu sejak mendapat izin ekspor pada Juli 2023 yang lalu.
 
Perusahaan menargetkan produksi tembaga 337 juta pon naik 23 persen, dibanding target sebelum IPO. Sementara untuk produksi emas ditargetkan mencapai 529 kilo ons lebih tinggi 42 persen dibanding target sebelum IPO.
 
Dalam paparannya, manajemen perusahaan juga menyampaikan kondisi resource (sumber daya tambang) dan reserves (cadangan) dimana selama 23 tahun beroperasi tambang Batu Hijau telah berhasil menghasilkan 9.358 juta pon tembaga dan 9,5 juta ons emas.
 
Namun, reserves (cadangan) Batu Hijau yang tersisa masih sangat besar yaitu 6.609 juta pon tembaga atau setara 71 persen dari tembaga yang telah dihasilkan di masa lalu.
 
"Batu Hijau masih memiliki begitu banyak potensi dari cadangannya, belum lagi sumber dayanya. Di samping kami juga melanjutkan eksplorasi di proyek Elang, yang studi kelayakannya akan selesai pada tahun 2024," ungkap Alexander.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan